Trump Kecewa atas Kinerja Jubir Gedung Putih

Sekretaris Pers Gedung Putih, Sean Spicer (foto: dok).

Presiden Amerika Donald Trump kecewa atas kinerja sekretaris pers Sean Spicer dalam pekan pertama pemerintahan dan Gedung Putih dan sedang mencari direktur komunikasi baru untuk meringankan beban Spicer. Demikian dilaporkan stasiun televisi cable CNN, yang mencatat Spicer menjabat sekretaris pers sekaligus direktur komunikasi untuk pemerintahan baru. Peran itu biasanya diisi dua orang staf.

Menurut CNN, beberapa sumber mengatakan kepada jaringan televisi itu, Spicer bukan pilihan pertama Trump untuk menjabat sekretaris pers. Spicer tidak menanggapi permintaan CNN untuk komentar.

Sementara itu, media berita Politico melaporkan CEO Bandara-Bandara dan beberapa CEO maskapai penerbangan akan bertemu Presiden Trump hari Kamis. CEO Delta Ed Bastian salah seorang yang akan hadir tetapi CEO American Airlines Doug Parker tidak bisa hadir.

DPR AS Usulkan Penghapusan Departemen Pendidikan

Media Gedung Kongres Amerika - The Hill - melaporkan fraksi Republik di DPR memperkenalkan rancangan undang-undang (RUU) untuk menghapus keseluruhan Departemen Pendidikan Amerika. Pada hari di mana Senat mengukuhkan Betsy DeVos sebagai menteri pendidikan, anggota DPR dari Kentucky Thomas Massie memperkenalkan RUU yang menyatakan eksistensi departemen itu akan berakhir 31 Desember 2018.

Menurut laporan the Hill, Massie percaya pembuat kebijakan di tingkat negara bagian dan lokal harus bertanggungjawab atas kebijakan pendidikan, bukan lembaga federal.

Fraksi Demokrat di DPR Atur Strategi Anti-Trump

Koran the Washington Post melaporkan fraksi Demokrat di DPR mulai Rabu berada di Baltimore selama tiga hari guna menyusun strategi setelah sebulan tidak berhasil menggolkan apa-apa di Capitol Hill.

Sesi itu akan berfokus pada tentangan dalam menghadapi Presiden Trump serta juga mengasah visi Demokrat. "Kami akan menentang Trump untuk hal-hal yang perlu ditentang, menekan kalau perlu, tetapi kemudian kami harus terus mengasah visi kami untuk negara ini," ujar anggota DPR Tim Ryan dari Ohio kepada koran tersebut. [ka/jm]