Trump, Clinton dalam Masa Kampanye Terakhir yang Sengit

Capres Partai Republik Donald Trump dan saingannya Hillary Clinton (depan), usai acara debat di Las Vegas, Nevada Rabu (19/10) malam.

Calon Presiden Partai Republik Donald Trump dan saingannya Hillary Clinton dari Partai Demokrat berusaha keras untuk berkampanye dalam masa kampanye presiden Amerika sehari setelah Trump mengulangi tuduhannya bahwa proses pemilihan dicurangi dan dia menolak mengatakan dia akan menerima hasil pemilu 8 November.

“Saya akan melihatnya pada saat itu,” kata Trump Rabu (19/10) malam dalam debat terakhir dari tiga debat presiden di Las Vegas, Nevada. Dia menambahkan bahwa dia percaya media telah “meracuni” pikiran pemilih mengenai dirinya dan bahwa lawannya, Clinton, seharusnya tidak pernah diizinkan untuk mencalonkan diri.

Setelah debat itu, Clinton, calon presiden dari Partai Demokrat, yang menyebut penolakan Trump tersebut sebagai upaya untuk “menyalahkan orang lain untuk keberadaannya (yang tertinggal) dalam kampanye.”

Kubu Clinton telah mulai berkampanye sehari setelah debat, dengan mengirim tim sukses berpengaruh ke beberapa negara bagian yang akan menjadi “medan tempur,” yakni negara bagian yang memiliki jumlah pendukung kedua partai yang seimbang.

Presiden Barack Obama akan tampil Kamis (20/10) sore di Florida, yang memiliki 29 suara elektoral untuk diperebutkan, lebih besar dari negara bagian “medan tempur” manapun.

Ibu Negara Michelle Obama akan berkampanye atas nama Clinton di negara bagian kunci Arizona, sementara Wakil Presiden Joe Biden akan berkampanye di New Hampshire. cawapres Tim Kaine akan menghabiskan hari Kamis untuk menghadiri dua acara kampanye di negara bagian “medan tempur” North Carolina.

Trump akan menghadiri acara pekan raya di di Delaware, Ohio, negara bagian yang memiliki 18 suara elektoral. [lt]