Trump: Beri Senjata Kepada Guru 'Yang Ingin Menggunakannya'

Jaksa Agung Florida Pam Bondi (tengah), dan Jaksa Agung AS Jeff Sessions (kanan), melihat ke arah Presiden Donald Trump yang berbicara dalam sebuah pertemuan dengan para pejabat negara bagian dan lokal untuk membahas keamanan di sekolah, di Gedung Putih, 22 Februari 2018.

Untuk hari kedua berturut-turut, Presiden Donald Trump bicara panjang lebar tentang keamanan sekolah, menyarankan agar guru dipersenjatai untuk mencegah pembantaian di sekolah.

“Kecuali jika kita mempunyai kekuatan ofensif, itu akan terjadi lagi. Anda tidak akan bisa mempekerjakan petugas keamanan yang cukup” kata Trump.

Diminta tanggapannya oleh VOA NEWS bahwa guru tidak menghendaki ada senjata di ruang kelas, Trump menjawab “mereka itulah yang sebenarnya memerlukan senjata. Persentasenya barangkali kecil, tetapi orangnya banyak. Dan kalau ini dilakukan peristiwa menyedihkan itu tidak akan terjadi lagi.

Baca: Trump: Hanya Guru Terbaik Boleh Bawa Senjata Api ke Sekolah

Sebelumnya dalam pertemuan di Roosevelt Room, Trump mengemukakan sampai 40 persen kelas bisa mempunyai guru yang mahir menggunakan senjata api dan guru demikian boleh diberi sedikit bonus atas kemahiran mereka.

“Saya ingin sekolah saya dilindungi seperti layaknya saya ingin bank saya dilindungi” kataTrump dalam pertemuan dengan penegak hukum, pejabat negara bagian dan lokal.

Trump mengatakan selama dua hari ini ia sudah berbicara dengan National Rifle Association (NRA) dan organisasi itu siap “berbuat sesuatu”. NRA adalah pendukung kuat Trump dalam kampanye pemilihan presiden 2016 dan mengaku beranggota 5 juta orang.

Baca: Trump Berusaha Klarifikasi Seruan Persenjatai Guru

Trump jelas menunjukkan tidak bermaksud berkonfrontasi dengan NRA, organisasi kuat yang menyumbang lebih dari $11 juta untuk Trump dalam kampanye 2016 dan menghabiskan hampir $20 juta menyerang pesaingnya dari Partai Demokrat Hillary Clinton. [as/al]