Topan Rammasun Koyak Filipina

Kapal-kapal nelayan di tengah angin kencang dan hujan deras yang dibawa oleh Topan Rammasun (penduduk setempat menyebutnya Glenda) yang menghantam kota Imus, Cavite di barat daya Manila (16/7). (Reuters/Erik De Castro)

Rumah panggung milik nelayan di tengah laut miring dihantam ombak, angin kencang dan hujan yang dibawa Topan Rammasun yang menghantam kota pesisir Bacoor, di Cavite, barat daya Manila (16/7). (Reuters/Erik De Castro)

Warga membawa barang-barang mereka saat Topan Rammasun menghantam kota Imus, Cavite, di barat daya Manila (16/7). (Reuters/Erik De Castro)

Rumah-rumah kumuh yang rusak akibat Topan Rammasun di kota pesisir Bacoor, Cavite, di barat daya Manila (16/7). (Reuters/Erik De Castro)

Rumah kumuh liar yang rusak akibat Topan Rammasun di kota pesisir Bacoor, Cavite, di barat daya Manila (16/7). (Reuters/Erik De Castro)

Pope Francis speaks at Nairobi's State House, Nov. 25, 2015.

Sebuah kapal yang hancur oleh Topan Rammasun yang menghantam pesisir Baseco, metro Manila (16/7). (Reuters/Romeo Ranoco)

Seorang gadis kecil tidur telentang di atas kursi sekolah di dalam pusat evakuasi setelah Topan Rammasun menghantam pantai di Baseco, metro Manila (16/7). (Reuters/Romeo Ranoco)

Warga kampung kumuh di Baseco pindah ke tempat yang lebih aman menyusul serangan gencar Topan Rammasun (16/7) di Manila, Filipina.

Warga berlindung di bawah pohon setelah angin kencang yang dibawa Topan Rammasun menghantam ibukota Manila (16/7). (Reuters/Romeo Ranoco)