Topan Kuat Susuri Pinggiran Filipina, Menuju Taiwan

Kendaraan melintasi jembatan di Cauayan, provinsi Isabela, Filipina utara, saat sungai mulai meluap akibat topan Chanthu, Jumat 10 September 2021.(AP)

Satu topan kuat menyusuri pinggiran sebagian besar wilayah Filipina, Jumat (10/9). Peramal cuaca mengatakan, topan itu tampaknya semakin menguat dan bergerak langsung menuju Taiwan pada akhir pekan ini.

Pada jalurnya saat ini, topan Chanthu masih berpotensi menghantam bagian paling timur laut provinsi Cagayan di Filipina dengan kecepatan angin 195 kilometer per jam dan hembusan hingga 240 kilometer per jam sebelum bergerak menuju Taiwan, kata badan meteorologi Filipina. Menurut perkiraan saat ini, sewaktu bergerak ke arah barat laut melewati Filipina, Chantu kemungkinan besar akan menghantam pantai timur Taiwan pada Minggu pagi. Chantu berpotensi menghantam pulau itu secara langsung jika lebih mengarah ke barat, atau sama sekali tidak menyentuh pulau tersebut jika lebih membelok ke timur.

Biro Cuaca Pusat Taiwan telah mengeluarkan peringatan topan. Biro itu mengatakan gelombang tinggi diperkirakan terjadi di sepanjang pantai selatan Taiwan dan di Selat Bashi antara ujung selatan dan pulau paling utara di Filipina.

Badan Pemantau Atmosfer, Geofisika, dan Astronomi Filipina mengatakan kekuatan Chanthu diperkirakan akan meningkat hingga 205 kilometer per jam dalam 12 jam ke depan, sebelum sedikit melemah saat mendekati Taiwan.

Citra satelit yang dirilis NASA, Topan Chanthu (kanan) berkembang menjadi topan kuat yang bergerak menuju Taiwan (kiri atas), Kamis, 9 September 2021.

“Pelemahan lebih lanjut akan dimulai pada hari Minggu sewaktu topan itu mulai berinteraksi dengan daratan Taiwan yang kasar tetapi akan tetap berada dalam kategori topan selama periode perkiraan itu,'' kata badan itu. “Mempertimbangkan perkembangan ini, kantor-kantor penanggulangan dan mitigasi risiko bencana terkait disarankan untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi nyawa dan harta benda.''

Pada jalurnya saat ini, Chantu diperkirakan tidak akan menghantam daratan China. Meski demikian topan itu berpotensi menghantam daratan tersebut pada Senin jika bergerak lebih ke barat dari yang diperkirakan saat ini.

Topan dengan kekuatan yang lebih kecil menghantam Filipina timur, Selasa lalu, sehingga menyebabkan pemadaman listrik di beberapa provinsi sebelum melemah menjadi badai tropis saat bergerak ke barat laut di atas Laut Sibuyan.

Sekitar 20 topan dan badai melanda Filipina setiap tahun, selain hujan lebat musiman. Negara ini juga terletak di Cincin Api Pasifik, wilayah yang rawan gempa dan letusan gunung berapi sehingga menjadikannya salah satu negara yang paling rawan bencana di dunia. [ab/ka]