Tentara Perancis Patroli di Bangui

Ratusan tentara Perancis melakukan patroli di jalan-jalan ibukota Bangui, hari Minggu (8/12).

Suasana yang relatif tenang dilaporkan di Bangui, ibukota Republik Afrika Tengah sementara ratusan tentara Perancis berpatroli di jalan-jalan hari Minggu (8/12).
Suasana yang relatif tenang dilaporkan di Bangui, ibukota Republik Afrika Tengah sementara ratusan tentara Perancis berpatroli di jalan-jalan setelah kekerasan yang menewaskan lebih dari 400 orang.

Presiden Afrika Tengah Michel Djotodia dalam konferensi pers mengatakan para pejuang yang setia kepadanya akan kembali ke barak-barak mereka dan menyerahkan pengawasan kepada Perancis. Ia mengakui kesulitan dalam mengatur bekas pemberontak dari aliansi Seleka yang membantunya berkuasa.

Ia mengatakan kepada wartawan bahwa kehadiran Perancis di Bangui untuk mendukung proses transisi negara itu menuju pemilu baru yang dijadwalkan tahun 2015.

Presiden Perancis Francois Hollande hari Sabtu mengumumkan bahwa Perancis akan mengerahkan 1600 tentara dalam pasukan PBB, 400 tentara lebih banyak dari rencana semula.

Afrika Tengah yang miskin terjerumus dalam kekacauan dan kekerasan setelah gerakan pemberontak Seleka merebut kekuasaan bulan Maret dan menyingkirkan Presiden Francois Bozize.

Pemerintah interim Presiden Djotodia yang lemah tidak mampu menguasai bekas pejuang Seleka yang sebagian besar Muslim yang dituduh melakukan gelombang pembunuhan dan kejahatan-kejahatan lain. Meski demikian kelompok oposisi bersenjata yang dikenal sebagai anti Balaka yang umumnya warga Kristen juga berperan dalam kekerasan itu.