Tekanan Meningkat agar Gambia Hentikan Eksekusi

Presiden Gambia Yahya Jammeh (foto: dok) mendapat tekanan internasional untuk menghentikan eksekusi hukuman mati atas para narapidana.

Kelompok HAM Amnesty International mengatakan, Presiden Gambia Yahya Jammeh harus mencabut ancaman untuk mengeksekusi tahanan yang dikenai hukuman mati.
Gambia semakin mendapat tekanan untuk menghentikan semua eksekusi, sementara kekhawatiran memuncak bahwa pemerintah kemungkinan akan membunuh puluhan tahanan dalam beberapa pekan mendatang.

Kelompok HAM Amnesty International mengatakan, Presiden Gambia Yahya Jammeh harus mencabut ancaman untuk mengeksekusi semua tahanan yang dikenai hukuman mati di negaranya, dan segera membuat moratorium mengenai eksekusi-eksekusi berikutnya.

Selasa malam, Departemen Luar Negeri Amerika juga menyerukan penghentian segera rencana eksekusi dan menyatakan sangat prihatin atas eksekusi yang dilakukan Gambia terhadap sembilan tahanan, seperti yang diumumkan Senin lalu.

Gambia mengatakan sembilan tahanan yang divonis hukuman mati – termasuk seorang perempuan dan dua warga negara Senegal -- telah dieksekusi oleh tim tembak. Ada laporan-laporan yang bertentangan mengenai kapan eksekusi itu dilangsungkan.

Perdana Menteri Senegal Abdoul Mbaye memanggil duta besar Gambia, Rabu, dan menurut sebuah pernyataan, mengungkapkan penentangan yang kuat terhadap kerahasiaan eksekusi tersebut.

Ia mengatakan hak-hak warga Senegal lain yang ditahan di Gambia harus dihormati sepenuhnya.