Taliban Serang Konsulat Jerman di Afghanistan Utara, 4 Tewas, 100 Lebih Cedera

Pasukan keamanan Afghanistan dan tentara NATO memeriksa lokasi ledakan di dekat konsulat Jerman di Mazar-i-Sharif, Afghanistan, 11 November 2016 (REUTERS/Anil Usyan)

Ledakan awal di luar kompleks Jerman itu berasal dari ledakan bom truk yang meruntuhkan penghalang yang melindungi konsulat itu, mengguncang bangunan dan memecahkan jendela-jendela di sekelilingnya.

Serangan bom bunuh diri Kamis malam (10/11) terhadap konsulat Jerman di Mazar-i-Sharif menewaskan sedikitnya empat orang dan menyebabkan lebih dari 100 luka-luka, sebagian besar warga sipil.

Hanya perkiraan korban tidak resmi yang diperoleh Jumat pagi (11/11), yang disediakan oleh dokter rumah sakit di Mazar-i-Sharif, salah satu kota besar Afghanistan. Beberapa orang yang cedera dibawa ke rumah sakit dalam kondisi serius.

Para pejuang Taliban di Afghanistan utara menimbulkan kerusakan berat di konsulat itu setelah menerobos masuk ke dalam gedung dengan baku tembak sengit yang berlangsung selama berjam-jam. Ledakan awal di luar kompleks Jerman itu berasal dari ledakan bom truk yang meruntuhkan penghalang yang melindungi konsulat itu, mengguncang bangunan dan memecahkan jendela-jendela di sekelilingnya.

Seorang juru bicara pemberontakan Islam di Afghanistan mengatakan beberapa pelaku bom bunuh diri Taliban dengan senjata berat menyerbu konsulat Jerman beberapa saat setelah ledakan bom truk yang terjadi pada jam 23:00 waktu setempat. Dengan jalan ke bangunan konsulat itu dilapangkan oleh ledakan pertama, seorang pejabat kepolisian setempat mengatakan penyerang bunuh diri lainnya "menabrakkan mobilnya yang penuh bahan peledak" ke dinding depan bangunan utama.

Pasukan NATO dan pasukan keamanan Afghanistan mengatakan mereka mengamankan gedung dan bersiap-siap untuk mengevakuasi staf konsulat. Operasi rupanya tertunda oleh kekhawatiran bahwa lebih banyak bahan peledak mungkin telah ditanam oleh penyerang.

Pihak berwenang Afghanistan mengatakan mereka menutup daerah di sekitar kompleks diplomatik Jerman itu. Laporan dari tempat kejadian mengatakan helikopter NATO memantau pertempuran dari atas.

Taliban mengatakan serangan itu adalah “serangan balas dendam” atas serangan udara oleh pesawat-pesawat tempur AS sebelumnya bulan ini di provinsi Kunduz yang menewaskan 32 warga sipil, termasuk sejumlah anak-anak. [as/uh]