Taliban Gali Terowongan, Bantu 500 Tahanan Kabur dari Penjara Afghanistan

  • Ayaz Gul

Tentara berjaga-jaga di depan penjara utama di kota Kandahar di Afghanistan selatan yang berhasil dibobol lewat bawah tanah.

Pihak berwenang di Afghanistan kini melakukan penyelidikan terhadap pembobolan penjara besar-besaran di kota selatan Kandahar.

Pembobolan penjara besar-besaran terjadi di kota kedua terbesar, Kandahar yang dikenal sebagai bekas markas kuat pemberontak Taliban di Afghanistan Selatan.

Para pejabat penjara setempat mengatakan para pejuang Taliban menggali terowongan bawah tanah sepanjang 320 meter menuju penjara di kota itu, yang dihuni ratusan narapidana, sebagian besar pemberontak.

Hampir 500 tahanan, kata pejabat berhasil melarikan diri lewat terowongan itu Minggu malam, sementara pejabat Afghanistan mengakui sebagian besar tahanan yang lari itu adalah pemberontak. Seorang juru bicara Taliban dilaporkan mengatakan sekitar 100 komandan pemberontak termasuk diantara yang melarikan diri.

Juru bicara kepresidenan Waheed Omar mengatakan kepada wartawan pihak berwenang sedang menyelidiki apa yang disebutnya peristiwa malapetaka. "Ini adalah pukulan," ujarnya. Sesuatu yang seharusnya tidak terjadi. Dan, karena sekarang sudah terjadi kita akan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang harus dilakukan untuk menanggapi bencana yang terjadi di penjara Kandahar."

Para pengecam mengatakan meskipun ada banyak pasukan internasional, pendanaan dan program-program pelatihan, pembobolan penjara itu mengingatkan akan terus melemahnya pasukan keamanan Afghanistan khususnya di daerah-daerah selatan Afghanistan.

Omar juga mengakui pemerintah mengetahui kerapuhan pasukan keamanan Afghanistan. "Pembobolan penjara sebesar ini, tentunya menunjukkan kerapuhan dan kita harus menerima hal ini. Jadi, kejadian ini memang mengingatkan kita bahwa kita mempunyai celah dan masalah," ujar Omar. "Seperti yang saya katakan sebelumnya, terlalu dini untuk mengatakan apa sebenarnya yang terjadi dan apa yang membuat insiden sebesar ini bisa terjadi."

Para pejabat mengatakan ada sekitar 1.200 narapidana di Penjara Sarposa yang keamanannya ditingkatkan dan prosedurnya diperketat menyusul pengeboman menggunakan truk yang diduga dilakukan Taliban tahun 2008. Ledakan kuat tersebut sebagian merusak fasilitas penjara dan sekitar 900 tahanan berhasil melarikan diri sewaktu kejadian itu.

Gubernur Kandahar mengatakan pihak berwenang melakukan operasi pencarian besar-besaran untuk melacak para tahanan itu. Juru bicara pasukan internasional yang dipimpin NATO mengatakan mereka menawarkan bantuan kepada pihak berwenang Afghanistan.