Suu Kyi Ambil Penghargaan HAM Uni Eropa Tahun 1990

Tokoh pro demokrasi Burma Aung San Suu Kyi menerima penghargaan Uni Eropa untuk hak asasi, Piagam Sakharov, Selasa (22/10).

Terlambat lebih dari dua dasawarsa, akhirnya tokoh pro demokrasi Burma Aung San Suu Kyi mengambil penghargaan Uni Eropa untuk hak asasi, Piagam Sakharov.
Tokoh pro demokrasi Burma Aung San Suu Kyi memenangkan penghargaan itu tahun 1990, tetapi rejim militer Burma yang berkuasa hingga tahun 2011, melarang Suu Kyi meninggalkan Burma untuk mengambilnya.

Berbicara di depan Parlemen Eropa di Strassbourg, Perancis, hari Selasa Suu Kyi mengatakan, menerima penghargaan itu merupakan peristiwa yang membahagiakan baginya, tetapi kerja untuk mendatangkan demokrasi penuh ke negaranya belum selesai.

Dalam kunjungan ke Eropa, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian itu menyerukan agar Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa mendukung upayanya mengubah konstitusi Burma.

Suu Kyi ingin mencabut larangan bagi warga Burma yang memiliki pasangan dan anak warga asing untuk menjadi presiden. Suu Kyi tidak dapat mencalonkan diri dalam pemilihan presiden tahun 2015 karena anak-anaknya adalah warganegara Inggris.

Oposisi Burma juga ingin menghapuskan posisi khusus dalam politik yang menurut konstitusi disediakan untuk tentara.