Suriah Tolak Pengalihan Kekuasaan Presiden Al-Assad

Seorang demonstran pro-pemerintah memegang potret Presiden Bashar al-Assad dalam sebuah unjuk rasa di Damaskus, Suriah (20/1).

Damaskus telah menolak gagasan Liga Arab yang menghendaki Presiden Bashar al-Assad menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya, dan menuduh Liga Arab mencampuri masalah dalam negeri Suriah.

Pemerintah Suriah menolak inisiatif terbaru yang diajukan para Menlu Liga Arab untuk mengakhiri pergolakan selama 10 bulan di negara itu.

Inisiatif yang disetujui para Menteri Luar Negeri Liga Arab hari Minggu di Kairo mewajibkan Presiden Suriah Bashar al-Assad menyerahkan kekuasaan kepada seorang wakil dan membentuk pemerintahan kesatuan nasional dengan pihak oposisi dalam dua bulan. Pemerintahan baru itu akan bertanggung jawab melangsungkan pemilu parlemen dan pemilihan presiden di bawah pengawasan Liga Arab dan dunia internasional.

Media negara Suriah mengutuk gagasan itu hari Senin sebagai pelanggaran terang-terangan kedaulatan Suriah. Qatar mengatakan Liga Arab akan meminta Dewan Keamanan PBB mendukung prakarsa tersebut.

Para utusan Eropa di PBB dengan cepat menyambut baik gagasan itu. Dutabesar Jerman di PBB menyambutnya sebagai pembuka peluang baru.

Dewan Keamanan telah terhambat selama berbulan-bulan menangani Suriah, dimana Rusia dan Tiongkok berpendapat bahwa setiap tindakan dalam badan PBB itu terhadap Assad akan merupakan langkah pertama ke arah pengubahan rejim dengan paksa, sebagaimana terjadi di Libya tahun lalu.

Juga hari Senin, para menteri luar negeri Uni Eropa yang mengadakan pertemuan di Brussels menyetujui sanksi tambahan terhadap Suriah, yang mengenakan larangan bepergian dan pembekuan aset terhadap 22 orang lagi dan 8 perusahaan yang berhubungan dengan pemerintahan Assad.

Pergolakan di Suriah menentang kekuasaan otoriter Assad selama 11 tahun makin melibatkan militer dalam beberapa minggu ini. Dalam kerusuhan terbaru hari Senin, aktivis HAM Suriah mengatakan pembelot militer menewaskan lima tentara pro-Assad dalam pertempuran di propinsi Homs. Mereka mengatakan pasukan pemerintah juga menewaskan sedikitnya 10 warga sipil dalam operasi di pusat-pusat demonstrasi di pinggiran Suriah.

Para aktivis juga mengatakan setidaknya 60.000 orang berkumpul di kota Douma, dekat Damaskus, untuk pemakanan 11 orang yang tewas oleh pasukan pro-Assad dalam beberapa hari terakhir.

Sulit untuk melakukan verifikasi secara independen prosesi pemakaman atau jumlah korban karena Suriah sangat membatasi liputan media independen di sana.