Studio Animasi Jepang Dibakar, 13 Orang Dikhawatirkan Tewas

Gambar yang diambil dari udara tampak para pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di gedung studio animasi Kyoto Animation, di Kyoro, Jepang, 18 July 2019. Studio animasi itu dilalap api setelah dibakar oleh seorang pria.

Setidaknya 13 orang dikhawatirkan meninggal dan puluhan terluka ketika sebuah studio animasi di Kyoto, Jepang, sengaja dibakar, Kamis (18/7). Pihak berwenang mengatakan penyebab kebakaran diduga disengaja oleh tersangka pria yang meneriakkan kata “mati” saat dia menyiramkan bensin ke gedung.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe melalui Twitter menyebut kebakaran di Kyoto itu “terlalu mengerikan untuk diungkapkan dengan kata-kata.” Abe juga menyampaikan bela sungkawa untuk para korban. Kebakaran itu adalah insiden pembunuhan mengerikan terbaru yang terjadi di negara dengan tingkat kriminalitas rendah tersebut.

Polisi sudah menahan seorang pria berusia 41 tahun yang meneriakkan kata “mati” saat dia menyiram bensin ke gedung tiga lantai perusahaan Kyoto Animation tak lama setelah pukul 10.00 pagi, kata stasiun televisi NHK melaporkan.

Asap putih dan hitam tampak membubung dari jendela-jendela gedung, seperti tampak dalam rekaman berita.

Studio animasi itu memproduksi serial-serial animasi populer seperti, “Sound! Euphonium”. Film terbarunya "Free! Road to the World - The Dream” akan dirilis bulan ini.

“Saya mendengar suara mobil pemadam kebakaran dan keluar dari rumah saya. Dan saya melihat kobaran api membubung dari gedung,” kata seorang remaja putra berusia 16 tahun kepada NHK.

“Para petugas damkar berusaha menyelamatkan yang terluka di taman terdekat, tapi tampaknya tidak cukup orang,” katanya.

Korban termasuk tujuh yang sudah dipastikan tewas, enam korban tidak menunjukkan tanda-tanda vital, dan sekitar 10 lainnya ditemukan tidak sadar, kata petugas dinas pemadam kebakaran Kyoto kepada Reuters.

Sepuluh dari sekitar 36 korban luka mengalami cedera serius, kata para pejabat.

Sementara itu, tersangka pelaku pembakaran juga cedera dan dirawat di rumah sakit. Jadi, polisi belum bisa memeriksa tersangka, NHK melaporkan.

Kepolisian Kyoto menolak memberikan komentar. [ft/dw]