Status PLTN di AS Naik Menjadi Waspada Karena Badai Sandy

Kegelapan menyelimuti Manhattan, New York, saat listrik dipadamkan sebagai upaya preventif. (Reuters/Keith Bedford)

Naiknya permukaan air akibat Badai Sandy mengakibatkan sejumlah reaktor nuklir di AS mendapat status waspada karena digenangi air.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) tertua di Amerika Serikat, yang sedang tidak beroperasi karena jadwal pengisian bahan bakar, mendapat status waspada Senin malam (29/10) karena permukaan air naik hampir 2 meter di atas permukaan laut akibat Badai Sandy.

Kondisi PLTN Oyster Creek di Lacey Township, New Jersey, dan semua PLTN dan daerah sekitarnya di AS masih aman, ujar Komisi Pengaturan Nuklir (NRC) yang mengawasi keamanan pembangkit tersebut. Tidak ada rencana mematikan PLTN yang sedang bekerja sebelum badai tiba, tambah Komisi tersebut.

Tingginya permukaan air di Oyster Creek, yang dapat membangkitkan listrik untuk menerangi 600.000 rumah per tahun, mendorong pihak berwenang untuk mengumumkan status “keadaan tak biasa” dan kemudian dinaikkan menjadi “waspada”, atau kedua terbawah dalam sistem peringatan empat lapis.

Pemilik PLTN, Exelon Corp., mengatakan listrik terganggu di pembangkit tersebut, namun generator diesel cadangan dapat menyediakan daya yang stabil, dengan jatah bahan bakar lebih dari dua minggu.

Gabungan gelombang tinggi, arah angin dan badai yang menguat menaikkan permukaan air di PLTN, ujar NRC. Lembaga tersebut mengatakan bahwa air diharapkan surut dalam beberapa jam di pembangkit tersebut, yang mulai beroperasi pada 1969 dan dijadwalkan ditutup pada 2019.

PLTN lainnya di Salem dan Hope Creek, juga di New Jersey, yang memproduksi listrik untuk tiga juta rumah per hari, juga ada dalam pengawasan.

PLTN di Lusby, Maryland, masih beroperasi dengan penuh, cukup memasok listrik untuk satu juta rumah.

Pada Agustus 2011, sejumlah PLTN dipadamkan menyusul Badai Irene, sementara PLTN lain mengurangi dayanya.

Data dari www.world-nuclear.org menunjukkan bahwa Amerika Serikat memiliki 104 reaktor nuklir yang memproduksi 807 miliar kWh listrik pada 2010, atau lebih dari 20 persen dari total keluaran listrik. (AP/Josh Lederman)