Sisa-sisa Topan Patricia Timbulkan Banjir di Texas Tenggara

Texas Storms

Salah satu daerah yang paling parah dilanda topan ini adalah kota Corsicana, sekitar 90 kilometer sebelah tenggara Dallas, yang diguyur hujan dengan curah lebih dari 50 centimeter sejak Kamis.

Badai yang menimbulkan hujan cukup lebat di negara bagian Texas sehingga membuat serangkaian kereta barang keluar dari jalurnya, hari Minggu masih menyebabkan banjir. Sementara itu pihak berwenang meminta masyarakat di sana agar bersabar.

Termasuk di antara sistem badai itu adalah sisa Topan Patricia, yang hari Jumat mencapai daratan di pesisir barat Meksiko sebelum bergerak melintasi negara itu dan mencurahkan hujan di Texas.

Daerah yang paling parah diterpa topan ini adalah pesisir Teluk Meksiko. Daerah-daerah di dekat Houston diguyur hujan dengan curah hingga 20 centimeter pada hari Sabtu. Para pakar cuaca memperingatkan kemungkinan banjir dengan hujan yang bercurah 10 centimeter sebelum cuaca kering terjadi pada hari Senin.

Salah satu daerah yang paling parah dilanda topan ini adalah kota Corsicana, sekitar 90 kilometer sebelah tenggara Dallas, yang diguyur hujan dengan curah lebih dari 50 centimeter sejak Kamis. Di sanalah kereta Union Pacific yang mengangkut semen menghadapi luapan air dari sebuah sungai kecil dan keluar dari relnya hari Sabtu.

Dua awak kereta berenang untuk menyelamatkan diri dan tak seorang pun yang terluka. Tetapi kecelakaan itu menimbulkan pemandangan dramatis, di mana kereta dengan 60 gerbong terbaring pada salah satu sisinya di tengah-tengah air yang mengalir deras.

Tidak ada laporan mengenai korban luka dari negara bagian Jalisco, Meksiko, di mana Badai Patricia mencapai daratan negara itu sebagai badai terkuat yang tercatat di Belahan Bumi Barat.

Badai ini melanda daerah yang berpenduduk jarang di pesisir. Kota pantai yang popular, Puerto Vallarta dan kota pelabuhan Manzanillo tidak terimbas cuaca buruk itu.

Pihak berwenang telah merelokasi warga di pesisir, mengungsikan turis dan menutup pelabuhan dan bandara sebagai persiapan menghadapi badai yang disertai angin berkecepatan maksimal hingga 325 kilometer per jam.

Pada puncaknya, badai ini sama kekuatannya dengan Topan Haiyan, yang menyebabkan lebih dari 7.300 orang tewas atau hilang di Filipina dua tahun silam. [uh]