Siapa yang Menyumbang Gandum ke Afghanistan – Ukraina atau AS?

Pemandangan ladang gandum yang terletak di desa Zghurivka, wilayah Kyiv, Ukraina, dalam foto yang diambil pada 9 Agustus 2022. (Foto: Reuters/Viacheslav Musiienko)

Ketika musim dingin mulai tiba di Afghanistan, negara yang terkurung oleh daratan, kekhawatiran mengenai kelaparan yang meluas semakin meningkat, terutama di wilayah-wilayah yang terpencil di negara itu di mana hujan salju pertama diperkirakan akan menghalangi jalan-jalan.

Tahun ini ada harapan bahwa 30.000 ton gandum yang berasal dari Ukraina, negara lainnya yang dilanda perang, akan mengurangi kelaparan sebagian warga Afghanistan. PBB mengatakan kelaparan hampir merata di Afghanistan dengan 97 persen penduduknya sekarang hidup di bawah garis kemiskinan.

“Meskipun juga menderita karena menghadapi invasi brutal Rusia, Ukraina telah menyumbangkan 30.000 ton gandum melalui Program Pangan Dunia (WFP) untuk meringankan krisis kemanusiaan Afghanistan,” kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, dalam cuitannya pada bulan lalu.

Program Pangan Dunia mengatakan gandum sedang diproses menjadi tepung di Turki dan kemudian akan dikirim ke Pakistan. Gandum tersebut lalu akan dikirim ke Afghanistan dengan sejumlah truk.

Juru bicara WFP mengatakan kepada VOA pengiriman bantuan itu didanai oleh AS. "Ini bukan sumbangan dari Ukraina," kata juru bicara, Annabel Symington.

VOA menanyakan kepada Departemen Luar Negeri apakah AS menawarkan insentif keuangan ke Ukraina untuk gandum itu. Jawabannya: Tidak.

"Amerika tidak berperan dalam keputusan Ukraina untuk menyumbangkan 30.000 ton gandum ini ke Afghanistan dan memuji Ukraina atas kemurahan hatinya meskipun menghadapi keadaan sulit akibat invasi Rusia yang tidak adil,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri. [my/lt]