Para pejabat kesehatan Palestina pada Senin (29/4) mengatakan serangkaian serangan udara Israel pada malam sebelumnya, menewaskan sedikitnya 22 orang di Rafah, kota di bagian selatan Jalur Gaza.
Para saksi mata dan petugas medis mengatakan serangan tersebut menghantam tiga rumah di Rafah.
Daerah yang berlokasi di perbatasan antara Gaza dan Mesir itu saat ini menampung lebih dari setengah populasi Gaza, ketika mereka mencari perlindungan dari serangan militer Israel yang bertujuan untuk melenyapkan kelompok militan Hamas.
Sementara itu, militer Israel pada Senin mengatakan pesawat-pesawat tempurnya melancarkan serangan terhadap militan Hizbullah di Lebanon Selatan.
Para pejabat Hamas dijadwalkan berada di Mesir pada hari Senin untuk mengikuti pembicaraan terbaru mengenai proposal gencatan senjata yang diinginkan Israel mencakup penghentian pertempuran selama beberapa pekan dan pembebasan sandera yang ditawan Hamas di Gaza.
Presiden AS Joe Biden dan PM Israel Benjamin Netanyahu berbicara melalui telepon pada hari Minggu mengenai perang selama hampir tujuh bulan antara Israel dan militan Hamas di Gaza. Namun, Gedung Putih tidak memberi sinyal segera bahwa gencatan senjata sudah hampir dicapai.
Sebuah pernyataan Gedung Putih menyebutkan bahwa kedua pemimpin “meninjau pembicaraan yang sedang berlangsung untuk menjamin pembebasan sandera bersama dengan gencatan senjata segera di Gaza.”
Perundingan telah berlangsung berbulan-bulan untuk mencari cara menghentikan pertempuran. Akan tetapi Israel dan Hamas masih menghadapi kebuntuan dalam pembicaraan yang diperantarai AS, Mesir dan Qatar itu.
Dalam percakapan dengan Netanyahu, Gedung Putih mengatakan Biden mengemukakan persetujuannya bersama dengan 17 pemimpin dunia lainnya yang menuntut Hamas agar segera membebaskan sekitar 100 sandera yang ditawannya dan menyetujui gencatan senjata. AS sebelumnya mendorong penghentian pertempuran selama enam pekan.
Hamas menuntut agar Israel mengakhiri perang dan meninggalkan Gaza. Namun, Netanyahu menolaknya dan mengancam akan melakukan invasi darat terhadap Rafah, di mana lebih dari satu juta orang Palestina mengungsi.
BACA JUGA: Dalam Memo Internal, Sejumlah Pejabat AS Indikasikan Israel Langgar Hukum Internasional di GazaGedung Putih mengatakan Biden kembali menegaskan kepada Netanyahu bahwa AS menentang serangan darat Israel terhadap Rafah karena hal itu mengancam orang-orang Palestina yang tinggal di sana.
Kedua pemimpin juga membahas peningkatan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, termasuk pembukaan jalur baru di utara mulai pekan ini.
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan dalam acara This Week di televisi ABC pada Minggu, bahwa dermaga sementara untuk truk-truk bantuan kemanusiaan yang dibangun AS di pesisir Laut Tengah Gaza dapat dibuka dalam dua atau tiga pekan lagi.
Percakapan telepon Biden-Netanyahu berlangsung ketika Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertolak ke Timur Tengah untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat regional di Arab Saudi, Yordania dan Israel mulai Senin hingga Rabu pekan ini. [uh/ns]