Serangan ISIS Tewaskan 11 Tentara di Irak

  • Associated Press

Para pejuang dari Pasukan Demokratik Suriah pimpinan Kurdi berkumpul di sekitar tubuh seorang pria bersenjata kelompok ISIS yang tewas setelah mereka menyerang Penjara Gweiran, di Hassakeh, timurlaut Suriah, 21 Januari 2022. (Pasukan Demokratik Suriah via AP)

Sekelompok orang bersenjata dari kelompok ekstremis ISIS menyerang sebuah barak militer di daerah pegunungan utara Baghdad, Jumat pagi (21/1), dan menewaskan 11 tentara saat mereka tertidur, kata dua orang pejabat keamanan Irak.

Para pejabat itu mengatakan serangan itu terjadi di distrik Al-Azim, sebuah daerah terbuka di utara Baqouba di provinsi Diyala.

Hingga saat ini situasi terkait serangan itu masih belum jelas, tetapi kedua pejabat yang berbicara kepada Associated Press mengatakan kelompok ISIS menyerbu barak itu pada pukul 3 pagi waktu setempat dan menembak mati para tentara tersebut.

Kedua pejabat tersebut berbicara dengan syarat nama mereka dirahasiakan karena tidak berwenang untuk mengeluarkan pernyataan resmi.

Bendera dan tas para pejuang ISIS yang ditangkap oleh Pasukan Demokratik Suriah pimpinan Kurdi pasca serangan di Penjara Gweiran, Hassakeh, timurlaut Suriah, 21 Januari 2022. (Pasukan Demokratik Suriah pimpinan Kurdi via AP)

Serangan berani di daerah yang terletak sekitar 120 kilometer dari utara ibu kota Baghdad ini adalah salah satu serangan terhadap militer Irak yang paling banyak menelan korban jiwa dalam beberapa bulan terakhir.

ISIS sebagian besar telah dikalahkan di negara itu pada 2017, meskipun tetap aktif melalui sel-sel tidur-nya di banyak daerah. Kelompok ekstremis Muslim Sunni ini masih menggelar operasi yang sering menarget pasukan keamanan, pembangkit listrik dan infrastruktur lainnya.

Oktober lalu, sekelompok militan ISIS yang bersenjatakan senapan mesin menyerbu sebuah desa yang didominasi Syiah di provinsi Diyala, sehingga menewaskan 11 warga sipil dan melukai beberapa lainnya. Para pejabat pada saat itu mengatakan serangan tersebut terjadi setelah kelompok militan tersebut menculik sejumlah warga desa untuk meminta uang tebusan namun tidak dipenuhi.

Kedua pejabat itu mengatakan bala bantuan militer dikirim ke desa di mana serangan hari Jumat terjadi, dan pasukan keamanan dikerahkan di daerah-daerah sekitarnya. Rincian lebih lanjut belum tersedia, dan militer Irak tidak mengeluarkan komentar. [ab/uh]