Menteri Luar Negeri Iran meresmikan gedung konsulat baru negaranya di Damaskus, Suriah, pada hari Senin (8/4), seminggu setelah sebuah serangan mematikan yang diduga dilancarkan Israel menghancurkan gedung sebelumnya, sehingga membuat ketegangan di kawasan memuncak.
Teheran, sekutu penting Damaskus, telah berjanji akan membalas serangan udara ke bagian konsuler kedutaan besar Iran Senin (1/4) pekan lalu, yang menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), termasuk dua orang jenderal.
Serangan itu dilakukan di tengah perang Israel-Hamas, yang kembali pecah ketika kelompok militan Palestina yang didukung Iran itu menyerang Israel selatan pada 7 Oktober.
Damaskus dan Teheran menyalahkan Israel atas serangan pekan lalu. Akan tetapi, Israel masih bungkam.
BACA JUGA: China Kutuk Serangan Israel terhadap Fasilitas Diplomatik Iran di SuriahMenteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian meresmikan bagian konsuler baru kedutaan besarnya di Damaskus, di hadapan Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad, yang sebelumnya ia temui, kata kantor berita pemerintah SANA.
Koresponden AFP yang meliput peresmian itu mengatakan, konsuler baru yang diresmikan terletak tidak jauh dari gedung yang hancur akibat serangan di kawasan kelas atas Mazzeh, yang menjadi lokasi banyak kedutaan besar lain dan kantor-kantor PBB.
Amir-Abdollahian juga dijadwalkan bertemu dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Surat kabar pro-pemerintah Suriah Al-Watan melaporkan, pertemuannya di Damaskus “sebagian besarnya akan fokus” membahas tindakan balasan atas serangan pekan lalu.
Menlu Iran itu memulai kunjungannya di kawasan pada hari Minggu (7/4) di Oman, yang merupakan penengah Teheran dengan Barat sejak lama. Di sana, menteri luar negeri Oman menyerukan deeskalasi.
Salah seorang penasihat pemimpin tertinggi Iran pada Minggu memperingatkan bahwa kantor-kantor kedutaan besar Israel “tidak lagi aman” sejak serangan ke Damaskus.
Pengamat memandang serangan tersebut sebagai peningkatan perlawanan Israel terhadap Iran dan proksi-proksinya di kawasan, yang berisiko memicu perang yang lebih luas di luar konflik Israel-Hamas di Jalur Gaza.
Lembaga pemantau perang The Syrian Observatory for Human Rights mengatakan 16 orang tewas dalam serangan ke konsulat Iran pekan lalu: delapan warga Iran, lima warga Suriah, seorang anggota kelompok militan Lebanon Hizbullah dan dua orang warga sipil.
Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi, yang sama-sama komandan senior Pasukan Quds, cabang operasi luar negeri IRGC, tewas dalam serangan itu.
BACA JUGA: Indonesia Kutuk Serangan Israel terhadap Fasilitas Diplomatik Iran di DamaskusIsrael telah melancarkan ratusan serangan udara di Suriah sejak perang pecah di sana 13 tahun lalu, untuk menyasar pasukan-pasukan yang didukung Iran, termasuk Hizbullah, serta posisi pasukan Suriah dan tempat-tempat penyimpanan senjata.
Israel jarang membuat pernyataan terkait setiap serangan yang mereka lakukan, tapi serangan negara itu telah meningkat sejak perang Gaza kembali pecah.
Teheran mendukung kelompok militan Palestina Hamas, tapi membantah terlibat langsung dalam serangan kelompok itu pada 7 Oktober lalu, yang memicu serangan balasan besar-besaran Israel ke Gaza. [rd/lt]