Sekjen PBB: Pembatasan Migran akan Berdampak Negatif terhadap Komitmen Eropa

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon di Wina, Austria (27/4).

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon hari Kamis mengatakan, keputusan Majelis Rendah Parlemen Austria memperketat pembatasan terhadap migran akan "berdampak negatif terhadap" komitmen Eropa, pada hukum internasional.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, pejabat tinggi asing pertama yang berpidato dalam sidang parlemen Austria, di Wina tidak khusus menyebut negara itu, tetapi mengatakan ia khawatir tentang menggalaknya xenophobia saat Eropa menghadapi krisis migran terburuk dalam beberapa dekade.

"Tetapi saya khawatir bahwa negara-negara Eropa sekarang mengadopsi kebijakan imigrasi dan pengungsi yang semakin ketat. Kebijakan dan langkah-langkah yang demikian secara negatif mempengaruhi kewajiban negara-negara anggota pada hukum kemanusiaan internasional dan hukum Eropa. Saya menyambut pembicaraan terbuka di Eropa termasuk di Austria mengenai integrasi. Tetapi saya khawatir lagi tentang perkembangan xenofobia di sini dan di tempat-tempat lain," kata Ban Ki-moon.

Ban Ki moon mengatakan kepada para anggota Parlemen bahwa berdasarkan hukum internasional dan Eropa, pada perinsipnya mereka memiliki kewajiban moral dan hukum untuk membantu orang yang melarikan diri dari perang, pelanggaran hak asasi manusia, dan penindasan.

"Kalau proses kedatangan itu ditangani dengan baik, menerima pengungsi merupakan kemenangan bagi setiap orang. Mereka adalah orang-orang yang berani, tabah, dan berwawasan ke depan. Mereka memiliki keterampilan yang diperlukan dan membawa energi untuk masyarakat baru mereka," lanjutnya.

"Saya memahami kesulitan dan tantangan yang dihadapi. Saya sepenuhnya menghargai dan bersimpati dengan besarnya tantangan. Saya percaya bahwa Austria akan terus berkontribusi pada upaya Uni Eropa untuk menempa pendekatan yang benar-benar kooperatif terhadap masalah-masalah ini," imbuh Ban Ki-moon.

Komentar itu diucapkan pada hari yang sama, majelis tinggi Austria dijadwalkan untuk memberikan suara mengenai langkah yang akan memungkinkan pihak berwenang untuk mencegat pencari suaka di perbatasan kalau- itu untuk kepentingan "keamanan dalam negeri." Pencari suaka boleh ditolak.

Jika disetujui , langkah tersebut juga mewenangkan pemberian "suaka sementara" bagi migran yang telah mengajukan permohonan untuk mendapatkan status itu sejak tanggal 15 November. Mereka dapat dipaksa untuk meninggalkan Austria setelah tiga tahun, kalauWina menetapkan bahwa negara asal mereka telah aman.

Juga akan menjadi lebih sulit bagi keluarga pencari suaka untuk bergabung dengan anggota keluarga mereka di Austria. [sp/al]