Sejumlah Pertanyaan Muncul terkait Penyebab Tanah Longsor Mematikan di Bumi Perkemahan di Malaysia

Sejumlah kendaraan dan reruntuhan bangunan terlihat di lokasi longsor di area perkemahan di Batang Kali, Selangor, Malaysia, pada 17 Desember 2022. (Foto: Reuters/Hasnoor Hussain)

Para pejabat di Malaysia hampir selesai menyelidiki penyebab tanah longsor maut yang melanda sebuah pertanian dan perkemahan pada bulan Desember lalu. Peristiwa tersebut menimbulkan pertanyaan apakah pemerintah telah mengizinkan pembangunan di daerah yang tidak cocok untuk jenis kegiatan semacam itu.

Bencana itu menewaskan 31 orang di Father’s Organic Farm, sebuah lahan pertanian organik di komunitas pedesaan Batang Kali di negara bagian Selangor. Pihak berwenang mencari tahu mengapa perkemahan dan pertanian dikembangkan di bawah lereng curam yang menurun dari jalan ke arah lereng, beberapa dekade sebelumnya.

BACA JUGA: Rencana Tata Ruang Wilayah Belum Memperhatikan Kerawanan Bencana

Teckwyn Lim adalah seorang ahli geografi dan profesor kehormatan di University of Nottingham Malaysia. Lim telah menganalisis gambar satelit terbaru dari lokasi longsor tersebut dan juga dari beberapa dekade sebelumnya. Ia mengatakan telah menemukan beberapa petunjuk.

Lim mengatakan untuk mencegah tanah longsor ke jalan, sebagian besar tanah di lereng bukit di atasnya dihilangkan untuk membuat bukit tidak terlalu curam. Lim mengatakan tanah yang diambil dari atas jalan diletakkan di bawahnya, kemudian dipadatkan dan dibuat terasering.

“Akhirnya bahan pengisi ini tergenang oleh air dan runtuh, menyebabkan tanah longsor yang menimpa perkemahan dan pertanian di bawahnya yang dibangun bertahun-tahun setelah jalan tersebut dibangun,” kata Lim.

BACA JUGA: Salju Longsor Tewaskan Sedikitnya 8 Orang di Tibet

Lim mempertanyakan mengapa perkemahan dan pertanian ini dikembangkan di lokasi tersebut. “Ini bukan tempat yang tepat untuk melakukan pembangunan apa pun,” kata Lim. Ia menambahkan bahwa tanah yang menanjak dari perkemahan dan pertanian itu “sangat curam; ini medan yang rapuh.

Dalam pernyataan tertulis, Kementerian Sumber Daya Alam, Lingkungan, dan Perubahan Iklim kepada VOA mengatakan bahwa Departemen Lingkungan Negara Bagian Selangor menyetujui laporan penilaian dampak lingkungan pada tahun 2013 untuk pembangunan yang diusulkan oleh Malaysia Botanical Gardens Resort. Tetapi kementerian itu mengatakan daerah terdekat di mana Father’s Organic Farm berada merupakan "daerah terlarang". [my/lt]