Sanksi Ekonomi Barat Mulai Imbas Perekonomian Rusia

Presiden Barack Obama memberikan pernyataan penerapan sanksi ekonomi untuk memprotes aneksasi Rusia atas semenanjung Krimea di halaman Gedung Putih, Washington DC (20/3).

Dampak sanksi-sanksi ekonomi Amerika dan Uni Eropa terhadap kalangan elit bisnis dan politik Rusia mulai mengimbas perekonomian negara itu.
Dua perusahaan kredit Amerika, Visa dan MasterCard, memblokir transaksi dengan kartu kredit mereka hari Jumat dengan beberapa bank di Moskow. Kedua institusi itu mengatakan mereka mematuhi hukum Amerika setelah Presiden Amerika Barack Obama menerapkan sanksi-sanksi baru sehari sebelumnya untuk memprotes aneksasi Rusia atas semenanjung Krimea di Ukraina.

Sementara itu, Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov mengatakan sanksi-sanksi itu tidak diragukan lagi berdampak “negatif” pada persepsi internasional mengenai perekonomian Rusia. Dia mengatakan itu bisa menyebabkan Rusia membatalkan rencana untuk meminjam tujuh milyar dolar dari pasar keuangan internasional tahun ini.

Fitch, perusahaan pemeringkat kredit internasional, menurunkan prospek perekonomian Rusia dari stabil ke negatif, sama dengan penilaian Standard & Poor hari Kamis. Pasar saham Rusia telah jatuh lebih dari 10 persen bulan ini sementara sengketa Moskow dengan negara-negara Barat mengenai aksinya di Krimea semakin meningkat.

Tetapi sebagian eksekutif bisnis Rusia telah mengecilkan dampak sanksi-sanksi Amerika itu.

Kepala perkeretaapian Rusia Vladimir Yakunin mengatakan ia berbesar hati dikenai sanksi bersama orang-orang dekat Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dia menulis dalam blognya, “Saya tidak bisa menyembunyikan bahwa saya merasa tersanjung.”