Ukraina: Rusia Tarik Mundur Sebagian Besar Tentaranya

Fireworks explode over the Victoria Harbor of Hong Kong to celebrate the Lunar New Year of the Monkey.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan Rusia telah menarik mundur lebih dari dua pertiga pasukannya dari Ukraina timur.

Dalam rapat Kabinet Ukraina yang disiarkan televisi hari Rabu (10/9), Presiden Petro Poroshenko mengatakan telah menerima laporan intelijen bahwa 70 persen tentara Rusia yang masuk Ukraina untuk membantu separatis pro-Rusia telah bergerak mundur ke Rusia.

NATO memperkirakan paling tidak 1.000 tentara Rusia melintasi perbatasan masuk ke Ukraina. Banyak pengamat yakin para tentara itu membantu pemberontak meraih kemenangan setelah beberapa minggu lalu sempat kalah dari pasukan pemerintah Ukraina.

Rusia membantah mengirim tentara dan perlengkapan militer ke Ukraina, meskipun para tokoh pemberontak mengatakan mereka dibantu tentara-tentara Rusia yang menggunakan waktu libur mereka untuk melawan tentara Ukraina.

Kanselir Jerman Angela Merkel hari Rabu menyerukan agar rangkaian baru sanksi Uni Eropa atas Rusia segera diberlakukan. Ia mengatakan, meskipun situasi di Ukraina timur telah membaik sejak tercapainya kesepakatan gencatan senjata, masih belum jelas apakah ke-12 poin dalam kesepakatan itu akan dipenuhi.

Juga hari Rabu, Presiden Poroshenko mengatakan akan mengajukan RUU ke parlemen minggu depan yang memberi otonomi lebih besar bagi kawasan timur negara itu, tetapi tetap menjadi wilayah Ukraina.

Pemberontakan di Ukraina timur, yang dilancarkan separatis pro-Rusia April lalu, telah menewaskan lebih dari 2.600 orang dan memaksa puluhan ribu lainnya mengungsi.