Rusia Kembali Langsungkan Serangan Udara di Suriah

Serangan udara di Maaret al-Numan, di provinsi Idlib barat laut Suriah, 20 November 2019. (Foto: dok).

Pesawat-pesawat perang Rusia, Rabu pagi (3/6), melangsungkan serangan pertama mereka dalam tiga bulan terhadap kubu pertahanan terakhir pemberontak di wilayah barat laut Suriah, kata sejumlah aktivis oposisi.

Para aktivis itu mengatakan, serangan udara terhadap provinsi Idlib dan sekitarnya ini merupakan yang pertama sejak kesepakataan gencatan senjata diberlakukan Maret lalu dan berhasil menciptakan situasi yang relatif tenang di kawasan tersebut.

Gencatan senjata, yang dimediasi Turki dan Rusia, itu menghentikan serangan udara dan laut yang telah berlangsung tiga bulan dan mengakibatkan ratusan orang tewas dan sekitar 1 juta orang melarikan diri ke perbatasan Turki.

Rusia adalah pendukung utama pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad sementara Turki mendukung oposisi. Dalam beberapa tahun terakhir, Moskow dan Ankara menjadi pialang kekuasaan di Suriah, yang diguncang perang saudara sejak 2011.

Sejumlah aktivis oposisi mengatakan dalam beberapa hari terakhir, baik Turki maupun pemerintah di Damaskus telah mengirim tentara tambahan ke Suriah Barat Laut. Menurut mereka, di sana telah terjadi pelanggaran gencatan senjata berulang kali dalam beberapa pekan terakhir.

Kelompok Pengawas HAM Suriah, organisasi pengawas perang oposisi Suriah yang berbasis di Inggris, mengatakan, pesawat-pesawat tempur Rusia menarget kawasan-kawasan yang dikuasai pemberontak di bagian selatan Provinsi Idlib pada Selasa malam dan Rabu pagi. Namun mereka belum mendapat kabar mengenai jatuhnya korban dalam empat serangan udara tersebut. [ab/uh]