Rusia Hadapi Dugaan Doping Sistematis

Pelari Rusia Lilya Shobukhova, of Russia, merayakan kemenangannya dalam Maraton Chicago 2011. (AP/Nam Y. Huh)

Badan Atletik Dunia IAAF mengatakan sudah ada penyelidikan yang sedang berlangsung oleh Komisi Etik IAAF atas dugaan-dugaan terkait pelari Lilya Shobukhova.

Rusia menghadapi dugaan besar mengenai korupsi dan doping sistematis Rabu (3/12), termasuk laporan pengakuan penggunaan obat-obatan oleh seorang juara lari Olimpiade serta upaya menutup-nutupi dan pemerasan yang melibatkan juara Maraton Chicago tiga kali.

Baik saluran televisi Jerman ARD dan harian olahraga Perancis L'Equipe melaporkan bahwa Liliya Shobukhova, yang menang Maraton Chicago dari 2009 sampai 2011 dan Maraton London pada 2010, membayar federasi atletik Rusia 450.000 euro (US$550.000) untuk menutup-nutupi kasus doping positif.

ARD juga menunjukkan bagaimana juara bertahan Olimpiade 800 meter Maria Savinova mengaku menggunakan steroid oxandrolone dalam sebuah video yang menyamarkan wajahnya. ARD mengatakan memiliki versi yang tidak disunting.

Badan Atletik Dunia IAAF mengatakan sudah ada penyelidikan yang sedang berlangsung oleh Komisi Etik IAAF atas dugaan-dugaan terkait Shobukhova.

Laporan ARD juga mengaitkan doping pada pejabat-pejabat dan atlet Rusia dalam olahraga lain, termasuk berenang, sepeda, biaton, angkat besi dan ski cross-country.

Federasi atletik Rusia dan badan anti-doping nasional menolak berkomentar.

Laporan itu juga menyertakan tuduhan-tuduhan dari mantan pejabat Badan Anti-Doping Rusia Vitaly Stepanov dan istrinya Yulia, yang sebelumnya berkompetisi dalam lari 800-meter dengan nama Yulia Rusanova dan dilarang karena menggunakan doping.

Stepanov mengatakan pada ARD bahwa beragam federasi olahraga Rusia "akan datang ke pejabat pengawasan doping Rusia" dan menawarkan "uang tunai ekstra" untuk membungkan tes-tes positif. Ia juga menuduh kepala laboratorium tes doping nasional, Grigory Rodchenkov, memalsukan tes dan menjual substansi-substansi terlarang.

Yulia Stepanova menuduh para pelatih memberinya substansi-substansi terlarang itu. (AP)