Rusia dan China Prihatin Serangan Udara di Suriah

Sebuah pesawat jet tempur F-16 terbang dekat kota Ashdod, Israel (Foto: dok). Serangan udara terhadap sarana militer di luar ibukota Suriah, Minggu (5/5) menimbulkan keprihatinan Sekjen PBB Ban Ki-moon, Rusia dan China.

Rusia dan China mengutarakan keprihatinan mengenai serangan udara Israel hari Minggu (5/5) terhadap sarana militer di luar ibukota Suriah.
Rusia dan China telah mengikuti langkah Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dalam mengutarakan keprihatinan mengenai apa yang dikatakan para pejabat intelijen serangan udara Israel hari Minggu terhadap sarana militer di luar ibukota Suriah.

Kementerian luar negeri China mengatakan hari Senin (6/5) pihaknya menentang penggunaan kekuatan militer, dan mengulangi seruannya bahwa kedaulatan negara dihormati. Rusia mengutarakan keprihatinan konflik di Suriah dapat menyebar.

Ban juga meminta kepada semua pihak agar bertindak dengan bertanggung-jawab demi mencegah meruncingnya konflik di Suriah yang menurutnya sudah gawat dan sangat berbahaya.

Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry hari Senin berangkat ke Rusia, dimana ia akan membicarakan keadaan di Suriah dengan Presiden Vladimir Putin.

Sumber-sumber intelijen yang tidak disebut namanya di Timur Tengah mengatakan Israel menyerang peluru kendali Fatah-110 yang sangat akurat itu yang dikirim dari Iran dan disimpan di gudang di bandara internasional Damaskus yang dimaksudkan bagi kelompok militan Hezbollah yang berbasis di Lebanon itu untuk digunakan terhadap Israel.

Anggota parlemen Israel Tzachi Hanegbi, yang dekat dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, tidak mengukuhkan Israel berada di balik serangan udara itu, tetapi mengatakan hari Senin jika memang ada kegiatan Israel, serangan tersebut ditujukan terhadap Hezbollah dan bukan Suriah.