Roket SpaceX Meledak di Lokasi Peluncuran

Asap mengepul setelah roket tak berawak SpaceX meledak di Cape Canaveral, Florida, hari Kamis (1/9) pagi.

Roket tak berawak SpaceX meledak ketika diluncurkan dari tempat peluncuran di Cape Canaveral, Florida, hari Kamis (1/9) pagi.

Badan Antariksa Nasional Amerika, NASA, mengatakan SpaceX sedang mengujicoba roket itu ketika serangkaian ledakan mengguncang lokasi, menggetarkan bangunan-bangunan sampai beberapa kilometer jauhnya.

Rekaman webcam video menunjukkan segumpal besar asap di lokasi peluncuran. Tidak ada yang terluka, tetapi menurut SpaceX roket itu dan satelit yang ada di dalamnya, hancur.

Pihak berwenang mengatakan ujicoba itu adalah bagian persiapan peluncuran roket itu hari Sabtu, antara lain membawa satelit komunikasi Facebook dan Israel. Satelit itu sedianya memancarkan sinyal internet berkecepatan tinggi ke Afrika untuk Facebook.

Roket Falcon 9 dilalap kobaran api besar, dan kepulan asap hitam tebal membubung dari landasan peluncuran itu. Satelit yang dibangun Israel runtuh ketika roket itu meledak dan juga hancur.

Hancurnya roket itu merupakan kemunduran bagi perusahaan swasta Amerika, SpaceX dan mitra-mitranya termasuk Badan Antariksa Israel yang mengatakan akan memerlukan waktu tiga tahun untuk membangun satelit penggantinya.

Pendiri Facebook Mark Zuckerberg yang berada di Afrika hari Kamis mengatakan sangat kecewa oleh hancurnya satelit itu yang sedianya akan memperluas layanan internet ke sub Sahara Afrika dan bagian-bagian terpencil dunia lainnya.

Zuckerberg mengatakan, “Satelit kita sedianya akan menyediakan sambungan bagi banyak wiraswastawan dan semua orang lainnya di seluruh benua itu”.

SpaceX mengatakan hanya “anomali” menyebabkan ledakan itu. Pendiri perusahaan itu kelahiran Afrika Selatan, Elon Musk mengatakan roket itu penuh berisi bahan bakar ketika ada masalah dengan tanki cairan oksigen tahap tinggi mengakibatkan ledakan besar itu.

Isaac Ben-Israel, pimpinan Badan Antariksa Israel mengatakan kepada wartawan hancurnya satelit Amos merupakan “pukulan sangat berat” bagi industri antariksa milik negaranya.

SpaceX adalah produsen dan penyedia jasa transportasi antariksa. Perusahaan swasta Amerika itu didirikan oleh CEO Tesla Motors Elon Musk. Perusahaan tersebut meraih popularitas internasional karena membuat kendaraan peluncur yang bisa digunakan lagi, yang diharapkan akan membantu mengurangi biaya transportasi ke antariksa. [ka/ii]