Rezim Assad Alami Kemajuan di Suriah Utara

Warga memeriksa kerusakan setelah serangan udara yang dilancarkan oleh pasukan pro pemerintah Suriah di kota Anadan, sekitar 10 km dari kota Nubul dan Zahraa, Aleppo utara, Suriah, 3 Februari 2016.

Perang saudara Suriah tampaknya telah memasuki babak baru yang berbahaya bagi pemberontak yang berjuang untuk menyingkirkan Presiden Bashar al-Assad.

Pasukan pemerintah, didukung milisi Syiah dari Lebanon dan Iran, melakukan ofensif hari Rabu (3/2) di Suriah Utara setelah mendobrak pengepungan selama tiga tahun terhadap dua kota yang terletak 30 kilometer sebelah barat laut Aleppo, yang pernah menjadi pusat perdagangan negara itu.

Dalam apa yang disebut seorang komandan pemberontak sebagai "pertempuran paling dahsyat" di Suriah Utara dalam lima tahun belakangan ini, pasukan pemerintah berhasil bukan hanya mengakhiri pengepungan terhadap kota-kota Syiah, Nubul dan Zahraa, tetapi dalam 24 jam belakangan juga merebut desa-desa sekitarnya, sehingga memutuskan jalur pasokan logistik utama pemberontak di Aleppo ke Turki.

Sebagian media oposisi membantah bahwa jalur utama tersebut telah diputus, tetapi komandan pemberontak yang dihubungi VOA mengukuhkan klaim rezim tersebut atau mengelak untuk menjawab.

Ofensif pemerintah yang didukung serangan udara Rusia yang terus menerus itu menandai bukan hanya salah satu kemunduran pemberontak di medan tempur dalam perjuangan panjang mereka melawan Presiden Assad. Ofensif ini juga membuat pemberontak di daerah-daerah kekuasaannya di Aleppo berpotensi menjadi sasaran pengepungan yang berkepanjangan oleh pemerintah. [uh]