Reuni Anak-anak Migran dengan Orang Tua Sedang Berlangsung

  • Michael Bowman

Anak-anak Amerika Latin yang masuk dalam rombongan kafilah migran di bus yang membawa mereka ke kelompok migran di kedua sisi perbatasan, di Tijuana, Meksiko, 29 April 2018.

Perhatian di Washington masih terfokus pada kehebohan yang terus berlanjut terkait keluarga-keluarga yang dipisahkan di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko. Sementara itu Kongres kembali mengupayakan legislasi reformasi imigrasi.

Para pejabat federal Amerika menyatakan mereka telah mempertemukan lebih dari 500 anak-anak migran yang dipisahkan dari orang tua mereka berdasarkan kebijakan tanpa toleransi yang diberlakukan Presiden Donald Trump bagi imigrasi ilegal ke Amerika Serikat.

Reuni semacam itu diperkirakan akan lebih banyak lagi terjadi setelah Trump memerintahkan diakhirinya pemisahan keluarga, tetapi mempertahankan proses hukum bagi mereka yang melewati perbatasan secara tidak sah.

“Para petugas kami benar-benar melakukan tugas yang sangat baik dalam menangani situasi yang sangat sulit. Ini adalah masalah yang seharusnya telah diselesaikan bertahun-tahun silam,” kata Presiden Trump.

Perubahan kebijakan yangitu mengundang pujian dari sekutu-sekutu Presiden Trump di gedung Kongres di Capitol Hill.

“Mari kita buat keluarga tetap bersama, tetapi janganlah kita tanpa peduli atau tanpa sadar memberlakukan kembali kebijakan-kebijakan ‘tangkap dan bebaskan’ yang gagal, yang hanya menjadi magnet bagi lebih banyak lagi imigrasi ilegal,” kata Senator John Cornyn dari Fraksi Republik.

Sementara itu fraksi Demokrat terus menambah kecaman atas kebijakan tanpa toleransi itu.

“Tidak masuk akal menghukum sekeras-kerasnya orang tua yang datang ke perbatasan dengan anak-anak mereka karena mereka lari menghindari kekerasan dan ancaman maut. Tidak ada kewajiban, tak ada, untuk memproses hukum setiap kasus pelanggaran perbatasan sebagai kasus kejahatan,” kata Senator Dick Durbin dari fraksi Demokrat.

Situasi asrama di Tornillo, tempat penampungan anak-anak dari para orang tua migran yang ditahan, di Tornillo, Texas, 14 Juni 2018. (Foto U.S. Department of Health and Human Services via Reuters)

Kebijakan Trump masih menghadapi tantangan. Perlu waktu lama untuk memproses hukum pelanggar perbatasan. Sebuah pengadilan federal telah memutuskan bahwa keluarga migran tidak boleh ditahan lebih dari 20 hari.

“Perintah eksekutif yang dikeluarkan presiden dalam upaya mengatasi masalah ini akan langsung menghadapi hakim federal yang memutuskan pada 2015 bahwa menahan anak-anak dengan orang tua pun tergolong tidak manusiawi. Ia menyebut kebijakan Presiden Obama menahan anak-anak bersama dengan orang tua mereka tidak manusiawi,” kata Tom Bossert, mantan penasihat keamanan dalam negeri dalam acara televisi ‘ABC This Week’, menjelaskan.

Trump menyalahkan fraksi Demokrat, dengan mengatakan mereka “ingin lebih melindungi imigran ilegal daripada warganegara kita sendiri.”

“Yang kita inginkan adalah perbatasan yang kuat, tanpa kejahatan. Yang diinginkan Demokrat adalah perbatasan yang terbuka, membiarkan anggota geng MS-13 ke berbagai penjuru negara kita,” kata Trump.

Anggota DPR dari fraksi Demokrat Luis Gutierrez menanggapi pernyataan Trump dalam acara televisi ABC This Week sebagai berikut.

“Fraksi Republik menguasai DPR. Ada 240 orang anggotanya di sana. Saya termasuk minoritas. Mereka menguasai Senat. Demokrat adalah minoritas. Fraksi Republik menguasai Gedung Putih. Mereka mengontrol pemerintahan. Mereka mengendalikan setiap aspek pemerintahan. Dan tetap saja mereka mengatakan, Mengapa Demokrat tidak memperbaiki masalah ini?” kata Luis Gutierrez, anggota DPR dari fraksi Demokrat menanggapi pernyataan Trump dalam ‘ABC This Week.’

Pekan lalu, sebuah legislasi yang diajukan fraksi Republik untuk membatasi dan merombak peraturan imigrasi ke Amerika Serikat gagal di DPR. Rencana alternatif dari fraksi Republik mungkin akan diajukan dalam voting pekan ini, tetapi inipun kemungkinan besar tidak akan lolos. [uh/ab]

Your browser doesn’t support HTML5

Reuni Anak-anak Migran dengan Orang Tua Sedang Berlangsung