Reaksi Terhadap Charlie Hebdo

Polisi Perancis berjaga-jaga di depan pintu masuk Masjid Agung Paris sebagai bagian langkah keamanan tingkat tertinggi menyusul serangan militan Islamis minggu lalu di Paris (14/1).​​(Reuters/Christian Hartmann)

Karangan bunga di pagar pengaman di luar kantor pusat Charlie Hebdo seminggu setelah serangan terhadap tabloid itu, di Paris, Perancis (14/1). ​(AP/Jacques Brinon)

Perdana Menteri Perancis Manuel Valls memegang tabloid Charlie Hebdo saat ia meninggalkan rapat kabinet di Istana Elysee di Paris, Perancis (14/1). ​​(Reuters/Christian Hartmann)

Polisi Inggris bersenjata berjaga-jaga dekat French Institute dan French School di daerah South Kensington di London, pada hari yang sama edisi terbaru tabloid mingguan Charlie Hebdo dijual di Perancis (14/1). ​(AP/Matt Dunham)

Nasr al-Ansi, pemimpin al-Qaida cabang Yaman (AQAP), tampak dalam televisi di sebuah toko, menyampaikan besan yang mencakup klaim tanggung jawab AQAP dalam serangan terhadap Charlie Hebdo pekan lalu di Sanaa, Yaman (14/1). ​(Reuters/Khaled Abdullah)

Polisi berjaga-jaga di depan pintu masuk Cumhuriyet, koran Turki pro-sekuler terdepan, di Istanbul, Turki (14/1). (AP Photo)

Tentara berpatroli di jalanan di Paris (14/1). (AP/Christophe Ena)

Warga mengambil tabloid Charlie Hebdo di kios koran di Rennes, selatan Perancis (14/1). (AP/David Vincent)

Presiden Bundestag atau Parlemen Jerman, Norbert Lammert, Presiden Jerman Joachim Gauck, Ketua Dewan Pusat Muslim di Jerman Aiman Mazyek dan Kanselir Jerman Angela Merkel, bergandengan tangan dalam doa bersama yang diorganisir kelompok-kelompok Muslim untuk para korban penembakan teror oleh pria-pria bersenjata di kantor Charlie Hebdo, di depan Gerbang Brandenburg di Berlin (13/1). ​(Reuters/Maurizio Gambarini)