Rakyat Zimbabwe Tolak Usulan Mugabe agar Afrika Keluar dari PBB

Presiden Zimbabwe Robert Mugabe

Pihak oposisi utama Zimbabwe dan sejumlah warga hari Senin (1/2) mengecam usul Presiden Robert Mugabe agar Afrika keluar dari PBB yang mengatakan jika benua itu tidak diberi setidaknya satu kursi sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, sebaiknya negara-negara anggota Uni Afrika keluar dari PBB.

Ketika menyerahkan posisi ketua Uni Afrika yang dirotasi, Presiden Zimbabwe Robert Mugabe mengatakan Afrika akan mundur dari PBB "pada suatu hari nanti" jika tidak ada reformasi dalam Dewan Keamanan PBB, yang tidak memiliki anggota tetap dari benua Afrika.

Pernyataan Mugabe pada hari Sabtu itu ditujukan kepada Sekjen PBB Ban Ki-Moon, yang menghadiri KTT Uni Afrika di Ethiopia. Ia mengatakan, "Kami akan berjuang demi identitas, integritas dan kepribadian sebagai bangsa Afrika. Negara-negara lain adalah anggota nyata. Kami tidak dianggap di PBB. Kami tidak bisa terus-menerus tidak dianggap. Bagaimana bisa hanya segelintir negara (duduk di Dewan Keamanan PBB)? Hanya ada Amerika dan Eropa. Jika PBB ingin terus bertahan, kita harus diperlakukan setara."

Mugabe tidak menyebut keanggotaan permanen China dalam Dewan Keamanan. Lainnya adalah Rusia, Amerika, Inggris dan Perancis.

Sekretaris Jenderal partai oposisi utama di Zimbabwe, Gerakan Perubahan Demokratik, Douglas Mwonzora, mengatakan negaranya punya masalah lebih mendesak yang semestinya menjadi pusat perhatian Mugabe.

Ini tindakan ceroboh. Namun, pada dasarnya adalah pengalihan isu. Masyarakat dunia menyorot Zimbabwe yang sedang mempersiapkan diri untuk pemilu 2018. Kami punya masalah penting yakni reformasi pemilu yang harus dimulai di Zimbabwe. Mugabe dan partainya tercemar dalam isu suksesi yang tidak jelas dan solusinya harus segera dicapai. Jadi seruan Mugabe hanyalah pengalihan isu. Rakyat tidak perlu menganggapnya dengan serius.

Sebelum KTT Afrika berlangsung di Ethiopia, Mugabe dan mitranya, Teodoro Obiang Nguema Mbasogo dari Guinea Ekuatorial, mengatakan perlunya reformasi Dewan Keamanan PBB, yang harus memiliki paling tidak dua kursi permanen bagi Afrika.

Jika mundur dari PBB, Zimbabwe, yang sangat tergantung dalam sektor sosial, kesehatan dan pendidikan pada badan-badan PBB seperti WFP, Unicef, WHO dan UNFPA, akan mengalami banyak kerugian. Ini mungkin juga akan terjadi bagi negara-negara lain yang ekonominya rapuh. [zb/ii]