Edward Snowden Ajukan Suaka di Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa negaranya tidak akan menyerahkan Edward Snowden dalam konferensi pers di Kremlin (1/7).

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan buronan AS Edward Snowden boleh tetap berada di Moskow jika ia berhenti membocorkan informasi rahasia.
Seorang pejabat imigrasi Rusia Senin mengatakan buronan Amerika Edward Snowden telah mengajukan permohonan suaka politik di Rusia.

Pejabat itu, yang berbicara kepada wartawan Rusia dan internasional dengan syarat identitasnya dirahasiakan, mengatakan seorang aktivis WikiLeaks yang mendampingi Snowden telah menyerahkan permohonan suaka itu ke konsulat Rusia di zona transit bandara Sheremetyevo, Moskow Minggu malam.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya belum pernah mengekstradisi siapa pun sebelumnya dan bahwa buronan Amerika Edward Snowden boleh tetap berada di Moskow jika ia berhenti membocorkan informasi.

Putin mengatakan hari Senin bahwa jika Snowden ingin tinggal di Rusia ia "harus berhenti merugikan mitra kami, Amerika - tidak peduli kalau pernyataan ini mungkin terdengar aneh karena datang dari saya."

Presiden Rusia mengatakan mantan kontraktor badan mata-mata Amerika itu "bukan agen Rusia," dan menekankan kembali bahwa dinas intelijen Rusia tidak bekerja sama dengan Snowden, yang diyakini masih berada di zona transit bandara internasional Moskow delapan hari setelah tiba dari Hong Kong.

Sementara itu, Presiden Barack Obama mengecilkan kontroversi terkait mengenai apakah Amerika telah memata-matai sekutu-sekutu Eropa-nya, dan mengatakan semua badan intelijen di seluruh dunia juga berupaya memahami apa yang dipikirkan negara lain.

Berbicara di Tanzania, Obama mengatakan Amerika masih mempelajari laporan dalam media mingguan Jerman Der Spiegel tentang program pengintaian itu dan akan menghubungi mitra-mitranya di Eropa untuk memberikan semua informasi yang mereka minta.

Sebagian pemimpin Eropa, termasuk Presiden Prancis Francois Hollande dan Presiden Parlemen Uni Eropa Martin Schulz, mengecam keras laporan bahwa Badan Keamanan Nasional Amerika menyadap kantor-kantor Uni Eropa dan meretas jaringan komputer internalnya.

Laporan-laporan itu telah membuat sebagian pihak di Eropa menyerukan penangguhan pembicaraan tentang perjanjian perdagangan trans-Atlantik.