Protes Monsanto, Demonstran Tanam Kelapa di Hawaii

Warga Hawaii memprotes bisnis pertanian Monsanto

Sejumlah demonstran menanam pohon kelapa dan melambai-lambaikan poster dalam demonstrasi di seluruh Kepulauan Hawaii yang merupakan bagian dari hari internasional memprotes bisnis pertanian Monsanto.

Para demonstran mengeluhkan dampak keberadaan perusahaan-perusahaan seperti Monsanto terhadap warga ketika mereka menyemprot pestisida kimia. Mereka mengatakan perusahaan-perusahaan pertanian itu seharusnya berhenti memanfaatkan Hawaii sebagai lokasi uji pestisida dan makanan transgenik atau makanan yang genetikanya dimodifikasi.

“Keluar dari pulau ini,” ujar Diane Marshall, seorang guru di Honolulu. Ditambahkannya, “saya ingin agar perusahaan-perusahaan itu ditutup!”

Di Waikiki, seorang laki-laki mengenakan masker gas di depan patung peselancar Duke Kahanamoku untuk menunjukkan bahaya pestisida. Lainnya berbicara dengan para turis tentang mengapa mereka tidak ingin barang-barang transgenik ditumbuhkembangkan di Hawaii.

“Menarik untuk berdemonstrasi di Waikiki karena bisa memberi turis penjelasan tentang isu-isu di Hawaii, yang tidak saja merupakan surga dunia,” ujar Nathaniel Whittaker, warga Honolulu berusia 28 tahun.

Di Maui, sekelompok demonstran menanam benih ubi, pisang dan lebih dari 100 pohon kelapa di lahan seluas hampir satu hektar untuk mendorong pertanian lokal. Menurut pemimpin gerakan “Free Maui” Courtney Bruch, mereka yakin bisa mengembangkan makanan sehat secara mandiri. Musisi terkenal Neil Young, yang dalam album terbarunya memuat satu komposisi tentang Monsanto “The Monsanto Years,” juga ikut bergabung menanami lahan tadi.

Kantor berita Associated Press melaporkan baru ada sedikit bukti ilmiah bahwa makanan yang ditumbuhkembangkan dari benih trangenik atau GMO, “generally modified organism,” tidak seaman benih konvensional, tetapi kekhawatiran itu tetap ada di Hawaii dan tempat-tempat lain.

Kajian tentang benih transgenik yang dilakukan seorang ilmuwan Italia selama 10 tahun dan dipublikasikan tahun 2013 menyimpulkan bahwa penelitian ilmian yang dilakukan sejauh ini tidak mendeteksi “adanya bahaya signifikan apapun secara langsung terkait penggunaan benih transgenik.”

“The Center for Science in the Public Interest,” kritikus perusahaan makanan dan penggunaan bahan-bahan buatan dan tidak sehat dalam makanan, tidak menentang penggunaan benih transgenik karena tidak ada bukti bahwa benih itu berbahaya.

Juru bicara Monsanto, Monica Ivey, melalui emailnya kepada Associated Press mengatakan “kami tahu bahwa ada pandangan yang berbeda-beda, dan Monsanto Hawaii bertekad melakukan dialog terbuka tentang makanan dan pertanian.” Ditambahkannya, “keamanan makanan merupakan prioritas utama kami, dan kami melakukan uji coba yang teliti dan komprehensif pada setiap produk Monsanto.”