Presiden Obama ke Vietnam, Ciptakan Sejarah Hubungan Ekonomi dan Strategis

Presiden Barack Obama di Gedung Putih, Washington, (13/5).

Vietnam, salah satu penandatangan Trans Pacific Partnership (TPP) yang dipimpin AS, memberikan keunggulan atas bangsa-bangsa lain di Asia Tenggara, seperti Indonesia dan Thailand, yang bukan bagian dari perjanjian itu.

Kunjungan tiga hari Presiden Barack Obama ke Vietnam, mulai Senin (23/5), diduga akan menjadi peristiwa bersejarah dalam hubungan ekonomi dan strategis yang berkembang antara kedua negara, yang dulu terlibat dalam pertempuran selama lebih dari satu dekade.

Sudah ada terobosan ekonomi yang signifikan bagi dua bekas musuh itu sejak hubungan diplomatik dimulai antara Hanoi dan Washington pada tahun 1995. Ekspor Vietnam ke Amerika Serikat sekarang melebihi tingkat anggota ASEAN lainnya, sedangkan ekspor AS ke Vietnam telah tumbuh secara drastis.

Vietnam, salah satu penandatangan Trans Pacific Partnership (TPP) yang dipimpin AS, memberikan keunggulan atas bangsa-bangsa lain di Asia Tenggara, seperti Indonesia dan Thailand, yang bukan bagian dari perjanjian itu.

"Trans Pacific Partnership adalah kunci untuk membantu Vietnam memulai babak baru dan menjauh dari orbit China," kata Tuong Lai, mantan penasehat perdana menteri.

Tapi TPP menghadapi rintangan legislatif di Washington, di mana beberapa lawan akan mengajukan keberatan karena menganggap sebuah rezim totaliter diajak bergabung dalam perjanjian perdagangan yang kontroversial.
Vietnam ingin hubungan perdagangan diperluas dan mencakup sektor yang sampai beberapa tahun terakhir tak terbayangkan, yaitu persenjataan. [as/uh]