Presiden Trump Kecam Keras Para Pemimpin NATO 

  • Steve Herman

Presiden AS Donald Trump menyampaikan sambutan dalam pembukaan KTT NATO di markas besar baru mereka di Brussels, Belgia, 25 Mei 2017.

Pada KTT NATO pertamanya sebagai presiden AS, Donald Trump mengkritik para pemimpin NATO karena tidak menyumbang dana memadai untuk pertahanan, dan mengatakan kelompok itu harus lebih terfokus dalam usahanya memerangi terorisme. Reporter VOA Steve Herman melaporkan, pernyataan presiden itu disampaikan, Kamis (25/5), pada pertemuan para pemimpin Eropa di Brussels, Belgia.

Trump dengan keras mengkritik para pemimpin NATO. Pesannya: alokasikan dana lebih besar untuk pertahanan aliansi itu.

"Anggota-anggota NATO seharusnya mengalokasikan dana yang besarnya lebih pantas dan memenuhi kewajiban finanasial mereka. Namun, 23 dari 28 anggota NATO, tidak menyumbangkan dana pertahanan sebagai seharusnya. Ini tidak adil bagi rakyat dan para pembayar pajak di Amerika Serikat,” kata Presiden Trump.

Ini merupakan pesan yang luar biasa blak-blakan untuk para pemimpin Eropa. Beberapa tampak tidak senang digurui Trump. Sejumlah pemimpin terlihat mencibir ketika Presiden Trump berpidato.

Trump memiliki hubungan yang tidak mulus dengan NATO, yang pernah disebutnya ketinggalan zaman. Trump belakangan menarik pernyataan tersebut. Namun, pernyataannya pada hari Kamis itu menunjukkan, ia masih ingin mengecam aliansi pertahanan itu, khususnya mengenai terorisme.

"Dua persen adalah kontribusi minimum untuk menghadapi ancaman zaman sekarang yang sangat nyata dan sangat keji. Jika negara-negara NATO memenuhi kewajiban kontribusi mereka, NATO akan lebih kuat dibanding saat ini, khususnya, dari ancaman terorisme,” imbuhnya.

Pemboman pada sebuah konser di Manchester, Inggris, pekan ini, mengingatkan akan ancaman tersebut.

Serangan itu juga mengungkapkan adanya perpecahan antara para pejabat intelijen AS dan Eropa. Inggris dilaporkan berhenti berbagi informasi intelijen dengan AS setelah media-media di Amerika mempublikasian rincian penyelidikan insiden tersebut yang sebetulnya belum dirilis oleh London.

Perdana Menteri Inggris Theresa May menuding AS sebagai pembocor informasi itu, meski menegaskan bahwa hubungan kedua negara dalam berbagi informasi intelijen tetap kuat.

"Tentu saja kemitraaan dibangun berdasarkan rasa saling percaya, dan bagian dari kepercayaan itu adalah informasi intelijen bisa dibagi secara rahasia. Saya akan mengatakan kepada Presiden Trump hari ini, informasi intelijen yang dibagi antar badan penegak hukum harus tetap dijaga kerahasiaannya.”

Dalam sebuah pernyataan, Trump menyebut bocornya informasi tersebut sangat memprihatinkan dan berjanji akan menyelidikinya.

Sementara itu di Inggris, kegiatan mengheningkan cipta untuk mengenang korban-korban serangan Manchester dilangsungkan.

Pada KTT NATO yang dijaga ketat, para pejabat aliansi pertahanan berjanji akan memperbaharui fokus mereka dalam memerangi terorisme. [ab/lt]