Presiden Sudan dan Sudan Selatan Lanjutkan Pembicaraan di Addis Ababa

Perdana Menteri Etiopia Hailemariam Desalegn (tengah-kanan), mendampingi Presiden Sudan Omar al-Bashir (tengah-kiri), seusai pembahasan terkait sengketa Sudan-Sudan Selatan di Addis Ababa, Ethiopia (23/9/2012).

Presiden Sudan, Omar al-Bashir dari Sudan dan Presiden Sudan Selatan, Salva Kir melanjutkan pembicaraan terkait sengketa perbatasan dan pembagian minyak, Selasa (25/9).
Para pemimpin Sudan dan Sudan Selatan akan bertemu lagi hari Selasa setelah perundingan dua hari gagal menyelesaikan masalah yang masih tersisa dari pemisahan kedua negara tahun lalu.

Pembicaraan hari Senin antara Presiden Omar al-Bashir dari Sudan dan Salva Kir dari Sudan Selatan, serta para penengah dari Uni Afrika, berakhir tanpa terobosan. Para pejabat mengatakan setelah itu mereka memperkirakan perundingan itu akan berakhir dengan pertemuan hari Selasa di ibukota Ethiopia, Addis Ababa.

Tim Uni Afrika telah mengajukan gagasan untuk penyelesaian sengketa atas daerah penghasil minyak, Abyei. Gagasan tersebut, yang garis besarnya dimuat dalam dokumen yang diperoleh VOA, menghendaki apa yang disebut “perbatasan lunak” yang akan mengizinkan gerakan orang, ternak dan barang dengan bebas masuk ke Sudan dan Sudan Selatan dari Abyei.

Para pejabat dari kedua negara memperkirakan presiden kedua negara akan segera merampungkan persetujuan mengenai masalah-masalah yang masih ada yang hampir menjerumuskan mereka ke dalam perang tahun ini. Masalah tersebut mencakup klaim kedua pihak atas daerah yang kaya minyak Abyei.

Sudan juga menuduh Selatan mempersenjatai pemberontak di dua daerah selatan, sementara Sudan Selatan menuduh tentara Sudan melakukan serangan pengeboman.