Presiden Obama akan Gelar Jumpa Pers di Halaman Istana Negara

  • Wella Sherlita

Presiden Obama menyalami para mahasiswa di salah satu universitas di Mumbai, India. Dalam kunjungan di Jakarta, Presiden Obama juga akan berpidato di depan mahasiswa UI di Depok.

Presiden Barack Obama dijadwalkan akan menggelar jumpa pers di halaman Istana Negara, mengingat banyaknya jurnalis dalam dan luar negeri yang akan meliput kunjungan perdananya ke Indonesia.

Sekitar 300 jurnalis dari dalam dan luar negeri diperkirakan akan hadir di Istana Kepresidenan, pada Selasa petang, untuk meliput pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

Jurubicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, kepada pers di Jakarta, Senin sore, mengatakan, pihak Istana telah menyiapkan satu podium besar di tengah-tengah halaman besar, yang terletak diantara Istana Negara dan Istana Merdeka. Pilihan mengadakan jumpa pers di halaman karena wartawan peliput diperkirakan mencapai 300 orang.

“Diantara istana merdeka dan istana negara itu nanti disediakan tempat (panggung) khusus menampung media massa TV, cetak, dan online. Di bagian atas untuk televisi, total 300 orang dibagi dua, untuk jurnalis Amerika Serikat dan Indonesia . Yang pasti keterangan pers kedua Presiden, semua bisa meliput. Masing-masing diberikan waktu untuk bertanya, dua wartawan Indonesia, dan dua dari Amerika Serikat,” jelas Julian Pasha.

Namun, setting jumpa pers ini bisa berubah seketika. Julian Pasha menambahkan, jika hujan turun tiba-tiba acara jumpa pers akan diadakan di dalam Istana Merdeka, dan tidak semua wartawan diizinkan masuk.

Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal mengatakan agenda utama pertemuan Presiden Obama dan Presiden Yudhoyono adalah menandatangani kemitraan strategis di bidang ekonomi, pendidikan, serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Menutur Dino, bentuk kerjasama ini berjalan tanpa paksaan.

Dubes RI untuk AS, Dino Patti Djalal.

“Kita sama-sama memilih bidang kerjasama apa yang kita majukan, tidak ada paksaan dari satu pihak ke pihak lain. Kalau ada yang kita bisa kerjasama, ya kita lakukan, tapi tetap sifatnya fleksibel, a la carte, kita lihat bidang-bidang apa yang bisa digarap kedua pihak,” kata Dino Patti Djalal.

Sementara pada hari Rabu, kedua kepala negara akan mengikuti upacara Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Presiden Obama juga dijadwalkan untuk mengunjungi Masjid Istiqlal dan memberikan pidato di Universitas Indonesia , Depok.

Rencana mengunjungi Masjid Istiqlal ini dihargai oleh sejumlah kalangan. Hanya saja, penghormatan Obama kepada Islam hendaknya diterapkan pula dalam sejumlah kebijakan; antara lain penuntasan konflik di Timur Tengah, yang berdampak pada kebencian dan terorisme global.

Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Kemal Stamboel mengungkapkan kepada VOA, perang Amerika terhadap Irak dan Afghanistan sangat menyakiti hati kaum Muslim di dunia, termasuk Indonesia.

“Menurut pendapat saya kalau ada sebuah kejadian yang berkaitan dengan kelompok muslim, jangan lah terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa ini adalah konektivitas sebuah jaringan yang dibawa dari luar Indonesia , misalnya pada terrorisme atau pandangan-pandangan lain…” kata Kemal Stamboel.

Kemal Stamboel berharap Presiden Obama dan Partai Demokrat Amerika Serikat dapat mencari solusi yang tepat dan damai untuk persoalan ini.