Dalam memperingati hari ke-1000 penculikan para siswi sekolah menengah itu, Presiden Buhari menulis lewat Twitter hari Minggu (8/1) bahwa, “Saya berharap tak lama lagi, masyarakat Chibok, Nigeria, dan bahkan seluruh dunia, akan menyambut pulangnya semua anak-anak perempuan itu.”
I%27m hopeful that soon, Chibok community, Nigeria, and, indeed, the world, will welcome the remaining girls back home.
— Muhammadu Buhari (@MBuhari) January 8, 2017
Presiden Buhari juga menghargai badan-badan keamanan negara itu atas peranan mereka dalam menolong sebagian anak-anak perempuan itu.
“Saya sampaikan hormat kepada badan-badan keamanan kita yang usaha mereka telah memulangkan sebagian dari anak-anak perempuan itu, serta ribuan tawanan lainnya. Saya juga sampaikan hormat kepada semua yang telah turut berupaya menemukan anak-anak perempuan itu, dari dalam dan luar negeri,” katanya.
And I salute our security agencies, whose efforts have resulted in the return of some of the girls, as well as thousands of other captives
— Muhammadu Buhari (@MBuhari) January 8, 2017
I also salute all who have been in the vanguard of the quest for the recovery of the girls, nationally and internationally.
— Muhammadu Buhari (@MBuhari) January 8, 2017
Sebuah kelompok aktivis yang berkampanye untuk pulangnya anak-anak perempuan itu, Bring Back Our Girls, memulai kegiatan satu minggu untuk memperingati 1000 hari penculikan anak-anak perempuan itu.
Dalam wawancara dengan VOA Bahasa Hausa, staf hubungan masyarakat organisasi itu Dr. Eman Shenu mengatakan, di samping kota-kota besar di Nigeria, acara-acara akan diadakan di kota-kota besar lain di seluruh dunia termasuk New York dan Washington.
Pekan lalu, tentara Nigeria menemukan seorang dari anak-anak perempuan Chibok yang hilang itu.
Seorang juru bicara angkatan darat mengatakan seorang anak perempuan yang dikenali sebagai salah seorang dari ke-200 siswi yang diculik dari asrama sekolah mereka di kota Chibok, Nigeria timur laut, bulan April tahun 2014 ditemukan hari Kamis, tersesat dalam hutan dekat wilayah Boko Haram.
Penculikan massal hampir 3 tahun lalu itu menimbulkan kemarahan internasional, tetapi walaupun mendapat perhatian besar, hanya sedikit dari anak-anak perempuan itu yang telah diketahui nasibnya.
Bulan Oktober, pemerintah merundingkan pembebasan lebih dari 20 anak perempuan, dan beberapa lainnya telah melarikan diri. Sebagian besar masih hilang. [gp]