Presiden China Diminta Bebaskan Warga AS yang Ditahan

Presiden China Xi Jinping dalam sebuah perayaan di Beijing.

Sandy Phan-Gillis ditangkap ketika bertemu rombongan pejabat Houston dan para pengusaha AS keturunan China di Guangzhou, dengan tuduhan mata-mata.

Dengan kunjungan kenegaraan Presiden China Xi Jinping ke Amerika Serikat, seorang pria di kota Houston, AS, akan menggunakan kesempatan itu untuk menarik perhatian pada kasus istrinya yang telah ditahan di China selama enam bulan terakhir atas tuduhan mata-mata dan mencuri rahasia negara.

Jeff Gillis mengatakan kepada VOA bahwa pihak berwenang di China menahan istrinya Sandy Phan-Gillis, seorang warga Amerika keturunan China, tanggal 19 Maret di Guangzhou, ketika bertemu rombongan pejabat Houston dan para pengusaha Amerika keturunan China.

Phan-Gillis belum dengan resmi dikenakan tuduhan pidana apapun dan dipindahkan hari Minggu ke tahanan di Nanning.

Gillis mengatakan ia tidak mengetahui tindakan ilegal apapun yang dilakukan istrinya ketika berada di China.

“Saya tidak bisa memikirkan alasan apapun mengapa pemerintah China melakukannya,” katanya.

Ia mengatakan kepada VOA bahwa para pejabat konsuler Amerika mengunjungi istrinya di Guangzhou dan memutuskan dia tidak diperlakukan dengan tidak wajar.

Gillis, yang ingin menjaga kasus itu tidak diberitakan luas dengan harapan hal itu dapat diselesaikan, menjadi kecewa sementara berbulan-bulan berlalu dan ia memperoleh apa yang ia rasakan reaksi dingin oleh Departemen Luar Negeri Amerika.

Kunjungan Xi dilihatnya sebagai satu kesempatan untuk memperoleh dukungan umum bagi kasus istrinya.

Xi akan berada di Seattle mulai hari Selasa (22/9), dan Gillis mengatakan ia dan beberapa saudaranya mempertimbangkan penyelenggaraan unjuk rasa yang betepatan dengan kunjungan pemimpin itu. [gp]