Presiden Burkina Faso Tetapkan Status Darurat

Mobil dibakar di luar gedung parlemen di tengah kerusuhan di Ouagadougou, Burkina Faso, Kamis (30/10). (AP/Theo Renaut)

Panglima militer merilis pernyataan Kamis (30/10) bahwa sebuah badan transisi akan dibentuk guna memulihkan ketertiban hukum “dalam 12 bulan.”

Presiden Burkina Faso menetapkan status darurat dan membubarkan kabinet, setelah demonstran menyerang gedung parlemen dan badan pemerintah lainnya. Militer tampaknya telah mengambil alih kekuasaan.

Panglima militer merilis pernyataan Kamis (30/10) bahwa sebuah badan transisi akan dibentuk guna memulihkan ketertiban hukum “dalam 12 bulan.” Pernyataan itu dibacakan seorang pejabat militer lewat siaran televisi.

Militer juga memberlakukan jam malam hingga Jumat.

Kerusuhan itu pecah ketika parlemen bersiap melakukan pemungutan suara atas usulan amandemen konstitusi agar Presiden Blaise Compaore – yang telah berkuasa selama 27 tahun – bisa kembali mencalonkan diri dalam pemilu tahun depan.

Pemerintah lalu mengumumkan menarik proposal itu, dan presiden mengatakan siap berunding dengan pihak oposisi.

Partai berkuasa itu telah berbulan-bulan berusaha mengubah konstitusi untuk menghapus batasan maksimal dua masa jabatan bagi presiden, yang mulai berlaku tahun 2000.

Departemen Luar Negeri Amerika sebelumnya mengungkapkan kekhawatiran tentang usul amandemen itu, dan menghimbau rakyat Burkina Faso agar menghindari kekerasan dan merundingkan isu itu secara damai dan melibatkan semua pihak.