Presiden Turki Ingin Buru Perusahaan terkait Upaya Kudeta yang Gagal

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara di acara untuk investor luar negeri di Ankara, Turki Selasa (2/8).

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah bertekad akan menarget perusahaan-perusahaan yang dicurigai memiliki kaitan dengan ulama yang berbasis di Amerika, yang ia tuduh mendalangi upaya kudeta yang gagal bulan lalu.

Erdogan berbicara hari Kamis (4/8) di hadapan pimpinan kamar dagang di Ankara dan mengatakan bahwa pemerintahnya bertekad untuk menyingkirkan semua bisnis yang terkait dengan gerakan pimpinan ulama Fethullah Gulen itu.

Ia mengatakan bahwa setiap sen yang diterima gerakan ini merupakan “sebutir peluru dalam laras senapan yang akan ditembakkan ke arah negara.”

Erdogan telah menyatakan Gulen, yang tinggal di kawasan pedesaan Pennsylvania sejak 1999, sebagai seorang teroris dan meminta Amerika Serikat agar mengekstradisinya ke Turki. Gulen membantah tuduhan itu dan mengecam kudeta tersebut.

Lebih dari 60 ribu orang di kalangan militer, peradilan, layanan sipil dan pendidikan telah ditahan, diskors, atau diperiksa menyusul upaya kudeta 15 Juli. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa Erdogan memanfaatkan upaya kudeta itu untuk menindak keras para pembangkang.

Lebih dari 230 orang, tidak termasuk perencana kudeta, tewas dan ribuan lainnya luka-luka sewaktu tentara yang memberontak mengambil alih jet-jet tempur, helikopter-helikopter dan tank-tank dalam upaya yang gagal untuk menggulingkan pemerintah. [uh/ab]