Polisi Tangkap Pemilik Gedung Runtuh di Bangladesh

Warga dan regu penolong berupaya melakuka pencaraian korban di balik reruntuhan bangunan Rana Plaza di Savar, 30 kilometer di luar Dhaka (26/4). Pihak berwenang telah menangkap dua orang pemimpin pabrik garmen "New Wave Apparels", Sabtu (27/4).

Polisi Bangladesh telah menahan pemilik gedung berisi pabrik garmen yang bangunannya runtuh dan menewaskan lebih dari 350 orang.
Polisi Bangladesh mengatakan mereka telah menahan pemilik sebuah gedung bertingkat berisikan sejumlah pabrik garmen yang ambruk minggu lalu, menewaskan lebih dari 350 orang.

Polisi pada Minggu (28/4) mengatakan mereka menahan Mohammed Sohel Rana dekat perbatasan dengan India. Rana sebelumnya menghilang sejak gedung pabrik itu roboh Rabu.

Lebih dari 3.000 berada di dalam gedung yang terletak di luar Dhaka itu, ketika musibah terjadi.

Polisi mengatakan Rana dan para manajer pabrik itu mengabaikan peringatan pihak berwenang agar gedung itu dikosongkan karena tim inspektor pada Selasa menemukan banyak retakan.

Juga pada Minggu, tim pencarian dan penyelamatan (SAR) menemukan sedikitnya empat korban selamat dari balik reruntuhan. Tim SAR terus bekerja dengan peralatan tangan mencari korban selamat dan menarik mayat-mayat, tetapi para pejabat mengatakan mereka harus segera menggunakan derek untuk memeriksa di balik-balik reruntuhan. Pihak berwenang sebelumnya menunda penggunaan peralatan berat dengan harapan bisa menemukan korban selamat.

Pada Sabtu, polisi mengatakan mereka menangkap enam orang terkait robohnya pabrik itu. Termasuk yang ditahan adalah dua insinyur pemerintah yang ikut menyetujui operasi gedung itu dan direktur pelaksana New Wave Apparels, Bazlus Samad, serta presiden direkturnya Mahmudur Rahman Tapash. Tidak jelas dakwaan apa yang diajukan.

Ada lima pabrik garmen dalam kompleks yang terletak di pinggiran Dhaka itu. Para pekerja garmen berdemonstrasi di Dhaka, Jumat (26/4), memprotes standar keselamatan industri yang rendah.