Polisi Tangkap Beberapa Tersangka Pengeboman Masjid di Pakistan

Seorang prajurit Angkatan Darat dan petugas penyelamat sedang mensurvei kerusakan, setelah ledakan bunuh diri di sebuah masjid di Peshawar, Pakistan, 31 Januari 2023. (Foto: REUTERS/Fayaz Aziz)

Polisi yang menyelidiki serangan bom bunuh diri yang menewaskan lebih dari 100 orang di sebuah masjid di Pakistan hari Selasa mengatakan bahwa beberapa orang telah ditangkap. Polisi mengatakan mereka tidak dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa pelaku mendapat bantuan orang dalam untuk menghindari pemeriksaan keamanan.

Serangan bom itu adalah yang paling banyak menewaskan korban dalam satu dekade di Peshawar, kota yang bergolak di kawasan barat laut di dekat perbatasan dengan Afghanistan. Semua korban, kecuali tiga orang, adalah polisi. Ini merupakan korban terbanyak dalam satu serangan yang dialami pasukan keamanan Pakistan belakangan ini.

Pelaku beraksi pada hari Senin (30/1), sewaktu ratusan orang berkumpul untuk salat di masjid yang dibangun khusus untuk polisi dan keluarga mereka yang tinggal di daerah yang dijaga ketat itu.

Petugas penyelamat membawa sisa-sisa korban ledakan dari puing-puing masjid yang rusak setelah ledakan di dalam markas polisi di Peshawar pada 30 Januari 2023. (Foto: AFP)

“Kami telah menemukan beberapa petunjuk, dan berdasarkan petunjuk ini, kami telah melakukan penangkapan besar,” kata Kepala Polisi Peshawar Ijaz Khan kepada Reuters. “Kami tidak dapat mengesampingkan bantuan internal tetapi karena investigasi masih berlangsung, saya tidak dapat berbagi lebih banyak rincian,” lanjutnya.

Para penyelidik, yang mencakup pejabat intelijen dan kontraterorisme, memusatkan perhatian pada cara penyerang berhasil melewati pos-pos pemeriksaan militer dan polisi yang mengarah ke distrik Garis Polisi, sebuah kompleks era kolonial di pusat kota yang dihuni para personel polisi berpangkat menengah dan rendah beserta kerabat mereka.

BACA JUGA: Korban Tewas akibat Pengeboman Masjid di Pakistan Naik Jadi Hampir 90

Menteri Pertahanan Khawaja Asif mengatakan pelaku serangan berada pada saf pertama di ruangan salat sewaktu ia beraksi. Sisa-sisa jasad penyerang telah ditemukan, kata kepala polisi provinsi Moazzam Jah Ansari kepada Reuters. “Kami yakin para penyerang bukan berasal dari kelompok terorganisir,” tambahnya.

Kelompok militan paling aktif di daerah itu, Taliban Pakistan yang juga disebut Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), telah membantah bertanggung jawab atas serangan tersebut. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab sejauh ini. Menteri Dalam Negeri Rana Sanaullah telah memberitahu parlemen bahwa faksi sempalan TTP dipersalahkan atas serangan ini. [uh/ab]