PM Inggris Bela Almarhum Ayahnya soal Rekening di Luar Negeri

PM David Cameron (kiri) memeluk ayahnya, Ian Cameron (foto: 18 April 2010).

Mendiang Ian Cameron, ayah PM David Cameron, termasuk dalam daftar orang-orang kaya dan berkuasa dari 11 juta lebih dokumen Panama (Panama papers) yang bocor.

Perdana Menteri Inggris David Cameron menepis apa yang ia katakan sebagai "tuduhan tidak benar dan sangat menyakitkan" terhadap almarhum ayahnya, yang namanya muncul dalam kebocoran data "Panama Papers" yang mengungkapkan dana investasinya di luar negeri.

Dalam komentar kepada parlemen hari Senin (11/4), David Cameron membela rekening investasi tersebut, katanya itu sepenuhnya adalah praktek standar dan bukan dilakukan untuk menghindari pajak.

"Dana investasi ayah saya pertama kali dibuka di luar negeri karena rekening itu secara mayoritas akan dipakai untuk investasi sekuritas dolar," kata David Cameron.

"Ada ribuan rekening investasi jenis ini dan jutaan orang di Inggris memiliki saham, banyak dari mereka berinvestasi melalui rekening seperti ini atau unit-unit dana investasi," tambahnya.

Ayah Cameron, Ian, adalah pialang saham yang meninggal setelah putranya menjadi Perdana Menteri.

Nama Ian Cameron termasuk dalam salah satu daftar panjang orang-orang kaya dan berkuasa dari 11 juta lebih dokumen yang bocor dari kantor pengacara Mossack Fonseca di Panama.

Pekan lalu, David Cameron mengakui bahwa ia dan istrinya, Samantha, mendapat keuntungan dari investasi saham di luar negeri. Perdana Menteri yang beraliran Konservatif ini mengatakan keluarganya memiliki saham di Blairmore Holdings yang berkantor di Bahama, senilai kira-kira $ 42.000. David Cameron mengatakan menjual saham tersebut tahun 2010, hanya beberapa bulan sebelum menjadi Perdana Menteri. [zb/jm]