Perjanjian Perdagangan Amerika Utara Diberlakukan di Tengah Pandemi

Mulai Rabu (1/7), USMCA akan mengikat hampir setengah miliar konsumen dalam pasar tunggal. (Foto: ilustrasi).

Perjanjian perdagangan Amerika Meksiko-Kanada atau USMCA dipuji sebagai awal era baru dalam perdagangan Amerika Utara. Sayangnya, perjanjian itu diluncurkan secara resmi di tengah pandemi.

Mulai Rabu (1/7), USMCA akan mengikat hampir setengah miliar konsumen dalam pasar tunggal. Perdagangan antara ketiga ekonomi ini merupakan sekitar 27 persen PDB dunia dan mencapai $ 1,2 triliun pada tahun 2019.

Namun itu terjadi sebelum perebakan Covid-19. Sekarang, perbatasan antara ketiga negara ditutup sebagian, dan IMF memperkirakan penurunan drastis di ketiga ekonomi Amerika Utara itu tahun ini.

BACA JUGA: Trump Tandatangani Perjanjian Perdagangan dengan Meksiko dan Kanada

Perjanjian ini menggantikan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) 1994 dan dinegosiasikan setelah kecaman Presiden AS Donald Trump, yang mengatakan NAFTA sangat merugikan lapangan pekerjaan di Amerika dan tidak adil.

Wakil Menteri untuk Perdagangan Internasional AS, Joseph Semsar, Selasa mengumumkan pemberlakuan USMCA merupakan bagian penting dari agenda perdagangan yang lebih luas, untuk mengupayakan perdagangan bebas, adil dan timbal balik dengan semua mitra dagang AS.

Berbicara dalam konferensi video yang diselenggarakan lembaga Wilson Center yang berbasis di Washington, Semsar mengatakan Amerika yakin USMCA akan memastikan Amerika Utara tetap menjadi kekuatan ekonomi dunia, dan perjanjian itu akan menciptakan lapangan kerja bergaji tinggi untuk orang Amerika, Kanada, dan Meksiko. [my/ii]