Tsai Ing-wen Perempuan Pertama yang Jadi Presiden Taiwan

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen melambaikan tangannya saat berpidato dalam upacara pelantikannya di Taipei (20/5). (AP/Chiang Ying-ying)

China menanggapi terpilihnya Tsai menjadi presiden dengan meningkatkan tekanan terhadap Taiwan dengan latihan militer, berbagai langkah diplomatik dan deportasi lintas batas.

Presiden baru Taiwan Tsai Ing-wen menghadapi tantangan besar dalam jabatan barunya termasuk menjalani hubungan yang tampaknya semakin retak dengan Beijing dan mendongkrak ekonomi Taiwan yang lesu.

Perempuan pertama yang menjadi presiden di negara tersebut mengucapkan sumpah jabatan Jumat (20/5) di gedung kantor kepresidenan di ibukota Taipei, di hadapan bendera nasional dan potret Sun Yat-sen, Bapak Pendiri Republik China yang hijrah ke Taiwan tahun 1940 ketika komunis merebut kekuasaan di China daratan.

China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya. Negara komunis itu menanggapi terpilihnya Tsai menjadi presiden dengan meningkatkan tekanan terhadap Taiwan dengan latihan militer, berbagai langkah diplomatik dan deportasi lintas batas.

Di dalam negeri, Tsai menghadapi perekonomian yang telah terpuruk ke dalam resesi karena ekspor jatuh akibat permintaan yang lesu. [sp]