Perancis Tetap Waspada Tingkat Tinggi

Seorang tentara Perancis berpatroli di pusat perbelanjaan Part-Dieu sebagai bagian dari rencana keamanan "Vigipirate" menyusul serangan-serangan militan Islamis pekan lalu (16/1). (Reuters/Robert Pratta)

Seorang tersangka penyanderaan mengangkat tangannya ketika ditahan oleh anggota pasukan khusus Perancis RAID di luar kantor pos di Colombes dekat Paris (16/1). ​(Reuters/Philippe Wojazer)

Seorang tersangka penyanderaan diborgol tangannya oleh anggota pasukan khusus Perancis RAID di luar kantor pos di Colombes dekat Paris (16/1). ​(Reuters/Philippe Wojazer)

Jean-Luc Melenchon (kiri), pemimpin sayap ultra kiri Perancis Parti de Gauche, pada acara penghormatan kepada kartunis dan pemimpin editor tabloid satiris Perancis Charlie Hebdo, Stephane Charbonnier, di Pontoise, dekat Paris (16/1). ​(Reuters/Gonzalo Fuentes)

Presiden Perancis Francois Hollande menyambut Menteri Luar Negeri AS John Kerry di Istana Elysee Palace di Paris (16/1). ​(AP/Jacques Brinon)

Walikota Paris Anne Hidalgo dan Menteri Luar Negeri AS John Kerry mendengarkan penampilan penyanyi James Taylor di Balai Kota Paris (16/1). (VOA/Pam Dockins)

Menteri Luar Negeri AS John Kerry menaruh karangan bunga dengan Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius di salah satu tempat serangan teroris, pasar swalayan Yahudi Hyper Cacher di Paris (16/1). ​(AP/Rick Wilking)

Presiden Perancis Francois Hollande menyampaikan pidato kepada para duta besar negara asing dalam upacara harapan Tahun Baru di Istana Elysee di Paris (16/1). ​(Reuters/Jacques Brinon)

Lassana Bathily (tengah) imigran Mali yang menyelamatkan beberapa orang Yahudi yang mengunjungi pasar swalayan, berbicara dengan anak-anak di balai kota Paris (16/1). ​(AP/Thibault Camus)

Perancis menempatkan 10.000 tentara dan hampir 5.000 polisi ekstra di seluruh negeri menyusul pembunuhan 17 orang oleh para militan Islamis di Paris minggu lalu.