Perancis Pertimbangkan Larang Kelompok Muslim Ekstremis Antimigran

Nelayan Tunisia yang disewa oleh aktivis sayap kanan "Generation Identity" berunjuk rasa di pelabuhan Zarzis di tenggara Tunisia, untuk memprotes kemungkinan berlabuhnya kapal C-Star, untuk mencegah calon migran dari mencapai Eropa, 6 Agustus 2017. (Foto: dok).

Pihak berwenang Perancis sedang mempertimbangkan untuk menyatakan kelompok ekstrimis sayap kanan "Generation Identity" sebagai organisasi terlarang. Kelompok itu diduga telah melakukan beberapa upaya untuk secara paksa menghalangi para migran memasuki negara itu dengan melintasi pegunungan Alpen atau pegunungan Pyrenees.

Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin, yang baru-baru ini memimpin tindakan keras terhadap organisasi Muslim ekstremis, mengatakan, Selasa (26/1), ia marah atas upaya aktivis Generation Identity untuk “merusak” Perancis.

Minggu lalu, sekitar 30 anggota Generation Identity berkumpul di pintu penyeberangan Col du Portillon di perbatasan Perancis dan Spanyol dalam apa yang mereka sebut patroli pengawasan untuk "mempertahankan Eropa."

Sekitar seratus aktivis Génération Identitaire (GI) memblokir Col de l'Echelle, titik persimpangan bagi para migran di Pegunungan Alpen Prancis, Perancis, 21 April 2018 (Twitter / Clément Galant)


Aksi itu merupakan yang terbaru dari beberapa patroli gunung yang dilakukan kelompok itu dalam beberapa tahun terakhir, yang sering kali melibatkan pembangunan pagar di titik-titik penyeberangan utama, dan menimbulkan bentrokan dengan para migran dan aktivis.

"Jika ada cukup bukti, saya tidak akan ragu menyarankan untuk menutupnya," kata Darmanin dalam konferensi pers.

Beberapa anggota parlemen di Perancis Selatan telah meminta pemerintah untuk menutup Generation Identity, tetapi ini adalah pertama kalinya Darmanin secara terbuka mengutuk tindakan kelompok itu.

Pada Agustus 2019, pemimpin kelompok itu dan dua anggotanya dijatuhi hukuman penjara enam bulan setelah mereka melakukan blokade di Pegunungan Alpen Perancis dan menyewa dua helikopter untuk mencari para migran.

Sebagai tanggapan, sekitar 100 aktivis HAM mengawal sekitar 30 migran ke Perancis, dan memicu bentrokan dengan polisi.

Generation Identity dituduh main hakim sendiri dan ketiga anggotanya dituduh mencoba menyamar sebagai petugas polisi, meskipun pengadilan banding membatalkan putusan itu Desember lalu.

Pemerintah Perancis telah berjanji untuk memperketat undang-undang imigrasi dan suaka sebagai tanggapan atas masuknya orang-orang yang mencoba mencapai Eropa dari Afrika, Timur Tengah, dan Asia sejak 2015. [ab/uh]