Perancis Desak AS Akhiri Embargo Perdagangan Terhadap Kuba

Mantan pemimpin Kuba, Fidel Castro (kanan), berjabat tangan dengan Presiden Perancis Francois Hollande di Havana (11/5). (AP/Alex Castro)

Francois Hollande menandatangani beberapa persetujuan pendidikan dan perdagangan bilateral dengan para pejabat Kuba.

Presiden Perancis Francois Hollande mendesak Amerika hari Senin (11/5) agar mengakhiri embargo perdagangan 50 tahunnya terhadap Kuba, sementara menjanjikan dukungan berlanjut dari negaranya di saat negara komunis itu mereformasi ekonominya.

Hollande tiba di Havana, Senin, dan menjadi pemimpin Barat yang pertama berkunjung ke Kuba sejak Presiden Raul Castro dan Presiden Amerika Barack Obama mengumumkan Desember lalu bahwa mereka akan berusaha mengakhiri lebih 50 tahun perselisihan yang berhubungan dengan Perang Dingin.

Berbicara di Universitas Havana, Hollande mengatakan Paris akan melakukan apa yang bisa dilakukan untuk mengusahakan agar “undang-undang yang telah merusak pembangunan Kuba” dapat akhirnya dicabut.

Hollande, yang juga kepala negara Perancis pertama berkunjung ke Kuba, disertai oleh delegasi besar para pemimpin perusahaan Perancis yang sangat ingin memperluas hubungan perdagangan kedua negara yang sekarang nilainya mencapai US$400 juta.

Hollande menandatangani beberapa persetujuan pendidikan dan perdagangan bilateral dengan para pejabat Kuba. Ia juga bertemu secara terpisah dengan Castro dan abangnya, pemimpin revolusioner Fidel Castro yang sakit-sakitan itu, yang disebut Presiden Perancis tersebut “orang yang telah menjadi sejarah.”

Kunjungan Hollande ke Kuba adalah bagian dari pra lawatan ke Karibia. Ia berangkat sangat pagi hari Selasa menuju bekas jajahan Perancis, Haiti.