Penyelam Berhasil Masuki Kapal Feri Korea Selatan yang Tenggelam

  • Daniel Schearf

Para polisi penjaga pantai memeriksa jenasah korban kapl feri "Sewol" yang tenggelam di perairan dekat Jindo, selatan Seoul, Korea Selatan (20/4).

Penyelam di Korea Selatan akhirnya berhasil memasuki kapal feri yang tenggelam dan terbalik Rabu, dan hingga kini menemukan 56 korban tewas. Arus yang keras dan air yang pekat telah menunda upaya ini.
Masih sekitar 250 korban yang terperangkap di dalam kapal, sebagian besar pelajar sekolah menengah atas, dan korban jiwa terus bertambah.

Setelah empat hari melakukan gagal terus, akhirnya penyelam Korea Selatan bisa memasuki feri yang tenggelam. Namun setelah sekian lama, polisi maritim dan pekerja darurat di Pelabuhan Paengmok hanya membawa pulang jasad korban yang tewas.

Keluarga yang berduka membantu mengidentifikasi jenazah korban yang sebagian besar merupakan pelajar-pelajar yang sedang berdarmawisata.

Banyak fihak yang menyalahkan pejabat pemerintah, dan mengatakan mereka tidak bertindak dengan cepat. "Ini bukan Korea yang saya dikenal," kata orang tua salah seorang korban, sambil menunjukkan foto anaknya. "Ini foto anak saya. Anda boleh menyiarkan ini semua," lanjutnya.

Kebaktian gereja dilakukan Minggu di Ansan, dimana sebagian besar korban berasal, untuk memperingati para korban yang tewas. Pastor Go Hun menggambarkan bagaimana satu siswa yang terperangkap di dalam kapal, tampaknya berusaha untuk membebaskan diri.

"Anak dari jemaat kami ini kemarin kembali dari Jindo, dalam keadaan meninggal. Ketika jasadnya ditutup, (Anda bisa lihat ) tidak ada jari yang tersisa. (Anak itu) terperangkap dan berusaha membebaskan dirinya, hingga seluruh jarinya hancur," kata pastor Go Hun.

Kebaktian gereja yang diliputi kesedihan juga diselenggarakan di pelabuhan Paengmok.
Sementara itu, saat kapal polisi kembali menuju feri yang tenggelam itu, hanya sedikit fihak yang optimis bahwa masih ada yang bisa diselamatkan. Ini merupakan bencana maritim terburuk dalam sejarah Korea Selatan.