Penyair dan Penulis Amerika, Maya Angelou, Wafat di Usia 86 Tahun

Maya Angelou

Penyair, penulis aktris dan aktivis Amerika, Maya Angelou, wafat pada usia 86 tahun di rumahnya di Winston-Salem, N.C.
Penulis tenar berdarah Afrika-Amerika, Maya Angelou, memberikan komentar yang mengesankan tentang ras, kelamin, dan ide tentang bagaimana menjalani hidup sepenuhnya. Ia telah menulis lebih dari 30 buku, salah satunya “I Know Why the Caged Bird Sings”.

Maya Angelou memenangkan banyak penghargaan dan menerima penghormatan dari Penghargaan Buku Nasional atas jasa-jasanya untuk komunitas literatur, seperti yang dilaporkan oleh Reuters.

Pada tahun 2011, ia menerima Presidential Medal of Freedom, penghargaan tertinggi untuk warga sipil. Maya Angelou juga pernah membacakan puisi untuk Presiden Bill Clinton di acara pelantikan pertamanya sebagai presiden.

Angelou dijadwalkan menerima penghargaan pada hari Jumat (30/5) di acara Major League Baseball’s Beacon Awards Luncheon di Houston, sebelum pertandingan tahunan Civil Rights, tapi Angelou menolak hadir dengan alasan kesehatan.

Anak Angelou, Guy B. Johnson, menulis di Facebook bahwa Angelou meninggal di rumahnya dengan tenang sebelum jam 8 pagi waktu setempat.

“Keluarga Angelou sangat berterima kasih karena kepergiannya tidak disebabkan oleh kehilangan ketajaman atau pemahaman,” tambahnya. “Ia telah menjalani hidup sebagai guru, aktivis, artis, dan juga sebagai manusia. Ia adalah pejuang untuk kesetaraan, toleransi dan perdamaian. Kami sangat menghargai waktu yang telah kami habiskan dengan Angelou dan kami tahu bahwa ia sedang melihat kita dari atas dengan penuh cinta.”

Direktur eksekutif Lembaga Buku Nasional, Harold Augenbraum, menggambarkan Angelou sebagai “simbol luar biasa di Amerika untuk menjelaskan apa yang bisa dicapai melalui karya seni.”

“Ia lebih dari sekedar penulis autobiografi dan puisi” kata Augenbraum kepada Reuters. “Saya pikir ia telah berhasil menggunakan menulis sebagai perantara untuk memberdayakan seseorang individu.”

Sebuah Inspirasi

Wake Forest University, tempat dia pernah menjadi professor di bidang ilmu tentang Amerika sejak 1982 juga berduka atas kepergiannya. Di situs universitas tersebut, mereka menuliskan kesedihan mereka atas kepergian sang “penyair, penulis, aktris, aktris untuk hak warga sipil, dan professor Dr. Maya Angelou,” dan mengatakan bahwa hidup dan didikannya telah menginspirasi jutaan orang di dunia.

Di Wake Forest, Angelous sudah mengajar literatur, etika, dan penulisan. Pada wawancara di tahun 2012 dengan koran sekolah, Old Gold and Black, dia berkata “Saya sadar bahwa saya bukanlah penulis yang bisa mengajar, melainkan seorang guru yang bisa menulis."

Terlahir dengan nama Marguite Johnson pada tahun 1928 di St. Louis, Mo., ia mengambil nama panggilan saudara laki-lakinya dan mengubah nama keluarga suaminya. Angelou menghabiskan banyak masa kecilnya di Arkasas. Setelah dilecehkan secara seksual waktu kecil, ia berhenti bicara selama lima tahun.

Angelou melahirkan anak satu-satunya sewaktu masih berumur 16 tahun, New & Observer Raleigh melaporkan bahwa Angelou telah menikah dan bercerai kurang lebih dua kali. Ia membiayai hidupnya dan anaknya dengan melakukan berbagai pekerjaan, seperti pelayan, koki, konduktor trem listrik, editor untuk the Arab Observer di Mesir pada tahun 1940an, penari, dan juga penyanyi. Pada saat konser di Eropa, ia menggunakan nama panggilan saudara lelakinya dan mengubah nama keluarga sang suami untuk nama panggungnya.

Ia menggabungkan kegiatan perjuangan hak warga sipil dengan karya tulis dan drama buatannya. Menurut Associated Press, ia pernah bekerja untuk Dewan Kepemimpinan Kristen Selatan dan kemudian, sewaktu tinggal di Mesir dan Ghana, berteman dengan pemimpin Afrika Selatan yang kemudian menjadi presiden, Nelson Mandela. Ia sangat dekat dengan Malcolm X sampai terbunuh pada tahun 1965.

Angelou juga pernah membantu Martin Luther King Jr. untuk menyelenggarakan parade untuk Barisan Orang Miskin di Memphis, Tenn., di tahun 1968, pada saat Martin Luther King ditembak dan tewas.

Didesak untuk merekam cerita-ceritanya

Karir menulis Angelou dimulai pada saat penulis James Baldwin dan beberapa penulis lain mendengar cerita masa Angelou dan mendesaknya untuk menulis cerita-cerita tersebut.

Di tahun 1969, buku Angelou berjudul “I Know Why the Caged Bird Sings” mengantarkannya sebagai penulis yang diakui oleh masyarakat luas. Buku tersebut bercerita tentang kehidupannya sejak masa kecil hingga dewasa di bagian selatan Amerika, menghadapi isu tentang hal-hal seperti pemerkosaan dan rasisme.

Karyanya sekali lagi mencuri perhatian luas ketika ia membacakan “On the Pulse of the Morning” di acara pelantikan pertama Presiden Bill Clinton di tahun 1993. Walaupun ia lebih mendukung Hillary Clinton daripada Barack Obama di pemilu presiden 2008, ia senang ketika Obama menjadi presiden Afrika Amerika pertama di Amerika. Di tahun 2011, Obama mempersembahkan Presidential Medal of Freedom untuk Angelou. Di tahun 2013, ia menerima penghargaan kehormatan dari Badan Buku Nasional.

Sebagai penulis yang produktif, Angelou telah menulis banyak esai, riwayat hidup, buku anak-anak, dan buku masak, tetapi ia paling dikenal untuk karya-karyanya yang berjudul “Caged Bird”, “Still I Rise”, dan “Letter to My Daughter”. Karya terakhirnya, “Mom & Me & Mom”, menceritakan tentang ibu, neneknya, dan hal-hal yang mereka ajarkan, dirilis tahun lalu.

Karir yang beragam

Angelou adalah teman dan mentor penulis novel Toni Morrison dan Oprah Winfrey, di antara lainnya. Ia sering tampil di acara talk show televisi “Oprah” dan dalam beberapa tahun terakhir, juga tampil di XM radio di acara “Oprah and friends”.

Angelou juga pernah muncul di film dan televisi, dan pernah juga merekam musik dan puisi karyanya. Ia memenangkan tiga penghargaan Grammy untuk albumnya. Associated Press melaporkan ia pernah memenangkan penghargaan kehormatan dari Badan Buku Nasional pada tahun 2013 untuk kontribusinya bagi komunitas sastra.

Angelou juga pernah membagi beberapa tulisannya di akun Facebooknya. Satu dari beberapa tulisan terakhirnya yang ditulis pada 23 May adalah ini: “Listen to yourself and in that quietude you might hear the voice of God.”